25. pengalaman baru

728 99 2
                                    

Selama rose pergi, jaehyun merasa tidak berguna, ia seperti kehilangan separuh jiwanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selama rose pergi, jaehyun merasa tidak berguna, ia seperti kehilangan separuh jiwanya. Tiba-tiba saja kehilangan mood dan tidak bersemangat untuk melakukan apa-apa.

Dulu, ketika jaehyun sedang tidak ada mood rose selalu menghiburnya, begitupun sebaliknya. Pergi jalan-jalan bersama, bercanda bersama, membelikan rose jus di kantin, dan masih banyak lagi, bahkan baru kali ini jaehyun merindukan seseorang sampai menangis, rasanya seperti gagal menjadi seorang lelaki yang tangguh.

Saat di sekolah jaehyun hanya berdiam diri di dalam kelas, tidak pergi ke kantin sama sekali, sampai jennie, lisa, jisoo dan lucas rela bolak balik ke kelas jaehyun agar jaehyun tidak kesepian.

"Sadboy cabang bandung", ujar Lucas lalu di susul tabokan dari trio gadis.

"Lama-lama gue bisa gila", kata jaehyun sambil mengacak rambutnya frustasi.

"Kayaknya lo perlu piknik deh"

†-☪

Hari ini hari minggu, sekolah rose libur dan nenek sudah berjanji akan mengajak rose jalan-jalan di kebun nya, setelah kemarin nenek sudah menepati janji untuk mengantar rose membeli perlengkapan.

"Nek panas", ucap rose sambil mengusap-usap tangannya akibat kepanasan.

"Nenek bilang apa tadi"

Nenek rose memang terkenal galak, namun ia baik dan juga perhatian, terutama kepada rose, cucu kesayangannya.

"Jimin kenapa nggak kamu ajak kesini"

"Ayah nyuruh aku kesini aja tanpa persetujuan aku loh nek, jahat banget", ucap rose lalu memanyunkan bibirnya.

"Karena kamu nakal", kata nenek lalu menarik daun telinga rose.

Setelah lelah berkeliling kebun, nenek mengajak rose untuk istirahat sebentar di pinggir sungai, air disana sangat bersih bahkan bisa langsung di minum.

"Minum aja, kamu nggak bakal mati karena minum air sungai", kata nenek rose ketika melihat cucunya yang tengah menatapnya dengan mulut yang terbuka lebar.

"Kan kotor, nenek ih"

"Kamu disini bentar, nenek mau nangkap ikan"

Rose lebih memilih duduk di pinggir sungai sambil melihat neneknya yang tengah sibuk melemparkan tombak ke dalam air, walaupun usianya sudah tak lagi muda, namun nenek masih kuat dan juga cantik.

Saat sedang asik menikmati angin sepoi-sepoi, tiba-tiba felix datang dan melemparkan jaketnya ke paha rose.

"Pemalas", katanya lalu pergi menyusul nenek.

Nenek bilang kalau felix adalah anak petani terkaya di desa ini, orang tuanya memiliki belasan ladang yang menyebar rata dari penjuru desa, pantas saja felix tidak pelit, uangnya saja banyak.

DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang