14. tidak bisa di percaya

928 131 15
                                    

Jadi ceritanya bakal aku cepetin ya guys, biar cepet menuju ke ending huhu

Maaf kalo cerita nya jadi agak ga nyambung, yang penting kalau kalian baca cerita ini jangan lupa vote dan comment nya , terimakasih

Selamat membaca

"Good job, ternyata lo takut juga sama gue", kata doyeon sambil menepuk pipi ku pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Good job, ternyata lo takut juga sama gue", kata doyeon sambil menepuk pipi ku pelan

"Stop ngawasin aku, aku gaada apa-apa sama jaehyun", kata ku lalu mendorong tubuh doyeon agar tidak menghalangi ku yang sedang mencuci tangan .

"Gue lihat jaehyun mulai tertarik sama lo, gue ga bisa ngebiarin cowok inceran gue suka sama orang lain"

Aku menghela nafas kasar, doyeon selalu saja membuat ku pusing dengan tingkah lakunya yang seolah-olah aku lah yang mendekati jaehyun.

Padahal aku tidak menganggap jaehyun dekat denganku , jaehyun lah yang mengganggu ku.

"Pokoknya gue gamau tau , kalo sampe lo deket-deket ataupun jadian sama jaehyun, jangan harap lu hidup dengan tenang"

"Emang lo tuhan bisa ngatur hidup orang"

Aku menoleh ke sumber suara , ya tuhan itu jennie dan juga lisa , dan jangan lupakan jisoo yang lebih memilih bersembunyi di balik tubuh mereka.

"Bukan urusan lo", kata doyeon sinis

"Urusan rose juga urusan gue, ngapain lo ga terima?"

"Yuk pergi guys, ada orang sinting di sini", kata doyeon kepada antek-antek nya.

Lalu mereka pun pergi dari sini, pergilah, kalian sangat menyebalkan dan mengganggu.

"Pantesan dari kemarin cemberut mulu, ternyata ini alasannya"

"Gatau ah males aku nya", kata ku kepada mereka.

"Sama doyeon doang lo takut? Keluarkan jiwa bar-bar mu "

"Emangnya doyeon bilang apa ke lo, kok sampe gaada semangat begini", tanya lisa dengan penuh keseriusan

"Kalian pengen tau?"

†-☪

Seharusnya aku bisa pulang lebih cepat hari ini ,namun si kampret jaehyun ini menghadang ku lalu mengajakku menuju rooftop.

Kondisi sekolah sudah sepi, semua sudah pulang kecuali anak kutu buku dan juga bapak-ibu guru.

"Kenapa? Kurang jelas yang kemarin?", Gertak ku sinis kepada jaehyun , ia masih menggenggam tanganku .

"Kok lo jadi gini? Gue salah apa,Coba bilang", katanya.

"Gaada sih"

"Kalau gue gaada salah ,terus kenapa lo jadi kayak gini?"

DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang