30. melupakan?

738 87 6
                                    

Sore itu sepulang sekolah, jaehyun dan jiho memutuskan untuk mampir di sebuah kafe guna membahas program kerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore itu sepulang sekolah, jaehyun dan jiho memutuskan untuk mampir di sebuah kafe guna membahas program kerja. Awalnya jaehyun ingin menolak tawaran itu, namun tidak jadi, entah mengapa.

Selama di perjalanan mereka berdua tidak mengucapkan sepatah katapun, hanya kebisingan motor dan mobil yang menemani perjalanan mereka.

"Kak jaehyun mau minum apa? Biar saya-"

"Nggak usah, makasih", potong jaehyun.

Saat ini mereka sedang sibuk dengan bukunya, mencatat apa saja yang ingin mereka suarakan besok bersama pak sungjae, dengan canggung jiho bertanya

"Kak, ini program kerja saya, bisa di cek sebentar?", Kata jiho sambil menyodorkan bukunya ke arah jaehyun.

Jaehyun menutup bukunya dengan malas, lalu mengemasi barang-barangnya dan memasukkannya ke dalam tas

"Nanti gue baca di rumah, gue duluan", kata jaehyun sambil menenteng tas nya.

"Tapi kak-" kata jiho hendak menghentikan langkah jaehyun, namun gagal.

Wajah jaehyun yang dingin membuat nyali jiho menjadi ciut, jiho merasa bersalah dan takut untuk memulai percakapan dengan jaehyun lagi.

Saat hendak mengambil motor di parkiran, tiba-tiba hujan turun di sertai dengan angin, mau tak mau jaehyun harus kembali lagi ke kafe itu untuk berteduh.

Jaehyun berdiri di samping jiho yang tengah menggenggam kedua tangannya dengan erat guna mengurangi rasa dingin akibat hujan.

"Masuk aja", suruh jaehyun

"Di dalem pakai ac, saya nggak kuat"

Lalu hening.

Hampir satu jam jaehyun dan jiho berdiri di sana, namun hujan tak kunjung reda, jaehyun pun juga lupa tidak membawa jas hujan atau pun payung.

"Kak, udah mau Maghrib, sholat dulu yuk, di dalem ada mushola", kata jiho

"Sorry, gue nonis"

†-☪

Semenjak saat itu, rose dan felix menjadi canggung, bahkan kini mereka sudah tidak berangkat ke sekolah bersama lagi. Saat tidak sengaja berpapasan, felix sama sekali tidak melirik rose , hanya lewat seolah-olah tidak kenal.

Lagian aneh sekali, tiba-tiba felix berbicara seperti itu, namun hingga saat ini rose hanya menganggap itu sebagai candaan.

Datang ke ladang bunga matahari besok pagi, hari minggu.

Kata rose dalam hati sambil membaca secarik kertas yang ia temukan di dalam loker nya, siapa lagi kalau bukan felix.

Saat itu juga felix lewat di depan rose, lalu berkata

"Jangan lupa", setelah itu pergi begitu saja, ternyata felix masih tetap sama.

Keesokan harinya, rose bangun sekitar pukul delapan pagi, sangat terlambat. Dengan cepat rose meraih handuknya dan bergegas mandi.

DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang