"kamu mau makan apa? Biar aku beliin", kata jaehyun sambil membujuk rose yang sudah sejak kemarin ngambek tidak ada ujungnya.
Kopi yang jaehyun beli sejak satu jam yang lalu pun sama sekali tidak di sentuh oleh rose.
"Kan tadi udah minta maaf, kok masih ngambek sih"
"Lagian kamu kenapa mau di ajak foto sama jiho? Kalau dari awal kamu nggak mau, pasti dia nggak bakal upload foto pake caption kayak gitu kan?", Jawab rose dengan nada tinggi lalu pengunjung cafe lainnya langsung menoleh ke arah mereka.
"Iya maaf, malu tau di liatin orang-orang", jawab jaehyun sambil menyembunyikan wajahnya di balik majalah.
"Sekali lagi kamu kayak gitu aku nggak bakal maafin dan silahkan cari perempuan yang bisa kamu goblok in lebih dari aku"
"Aku takut kalau kamu marah gini", rengek jaehyun sambil menarik-narik kecil ujung baju rose.
"Kamu sendiri yang bikin aku marah je"
"Iya aku minta maaf", lagi-lagi jaehyun yang mengalah, karena mood rose semakin jelek akhirnya jaehyun mengajak rose pergi dari cafe itu.
Mengajaknya jalan-jalan di mall, membelikan nya skincare, membelikannya baju, album, dan lain-lain mungkin akan membuat mood gadis itu membaik.
"Mau di beliin apa biar mood kamu balik lagi sayang?"
"Nggak, makasih"
"Kalau nggak mau ya jangan marah dong, aku takut tau nggak"
"Aku marah karena takut kamu di ambil orang je, paham nggak sih?"
"Aku aja serius sama kamu, mana mungkin aku duain kamu kan?", ucap jaehyun meyakinkan rose, entah itu serius atau hanya omong kosong belaka .
"Kalau kamu serius, buruan ikat aku"
"Mau di ikat pake apa? Tali rafia, tali sepatu, tali bh, atau tali pocong ", jawab Jaehyun dengan penuh kebodohan, karena kesal mendengar jawaban jaehyun akhirnya rose pun jalan mendahului nya.
"Katanya minta di ikat, gimana sih"
"Iya, tapi bukan itu maksud aku"
"Terus?", Jaehyun dan rose pun menghentikan langkahnya di lorong mall tersebut.
"Ikat di sini", jawab rose sambil menunjuk jari manis nya. Lalu tanpa perintah jaehyun langsung tersenyum malu dan mengacak rambut rose gemas.
"Berani nggak, di sini", tanya rose sambil menyusul jaehyun yang sudah jalan mendahului nya.
"aku sukses dulu baru nikahin kamu, kalau aku belum sukses mau di kasih makan apa anak dan istriku?"
Rasanya rose ingin mengubur dirinya dalam-dalam karena malu + senang mendengar jawaban dari jaehyun.
"Kalau gitu, lamar aku dulu"
"Habis aku skripsian ya?", jawab jaehyun dengan serius.
"Masih lama", rengek rose lalu jaehyun memeluk nya sekilas.
"Jangan buru-buru, masih banyak yang harus kita persiapin buat masa depan"
†-☪
"papi minta kamu jujur", kata ayah doyeon saat sudah berhadapan dengan anaknya di meja makan.
"Jujur masih ada harganya ya di mata papi?", Jawab doyeon dan di susul satu gebrakan keras dari ayahnya.
"Papi nggak minta kamu kurang ajar ya!, Mau kamu papi usir lagi?", Ancamnya, lalu doyeon tersenyum kecut.
"Tanpa papi suruh pun aku juga bisa pergi sendiri kok", jawab doyeon sambil memakan makan malamnya.
"Bawa cowok kamu kesini", kata ayahnya tiba-tiba lalu membuat doyeon tersedak ludahnya sendiri.
"Aku punya cowok aja enggak"
"Terus ini ulah siapa?", Kata beliau sambil melemparkan plastik kecil berisi testpack bergaris dua yang sangat terlihat.
Doyeon yang melihat testpack itu langsung keringat dingin dan tiba-tiba mulutnya membisu. Padahal ia sudah menyimpannya di lemari, tetapi mengapa ayahnya bisa menemukan barang tersebut?
Ini semua terjadi karena doyeon menuruti nafsunya, siapa lagi kalau bukan dengan Jackson, lelaki yang ia temui di klub malam satu tahun yang lalu, dan tidak bisa di pungkiri bahwa ia dan Jackson setelah itu menjadi sangat dekat dan sering bermalam bersama.
"Papi nggak nyangka kamu se liar ini", kata beliau sambil memijit kepalanya pelan.
"Siapa cowo yang udah ngehamilin kamu", sambungnya.
"Kenapa diem?", Bentak beliau saat melihat anaknya yang hanya diam dengan tatapan kosong.
Seketika Kalimat Jackson waktu itu terlintas di pikiran doyeon, Jackson bilang jika ia tidak bisa tanggung jawab dengan alasan 'bisa merusak bisnis' yang ia miliki.
Apa hubungannya? Padahal doyeon hanya meminta untuk bertanggung jawab, bukan meminta bagian dari bisnisnya.
Di tambah lagi saat mengetahui doyeon hamil, jackson memaksa doyeon untuk menggugurkan kandungannya yang sudah menginjak 3 bulan tersebut, ia sampai membelikan doyeon nanas muda dan juga obat penggugur kandungan.
"Papi tanya sekali lagi, siapa yang ngehamilin kamu", tanya ayahnya dengan penuh penekanan.
"Jaehyun", ucap doyeon tanpa dosa.
"Jaehyun yang hamilin aku pi"
"Besok cari anak itu, terus bawa dia kesini", kata ayah doyeon kepada bodyguard nya.
Entah dosa apa yang jaehyun perbuat dulu, sampai mendapat tuduhan semacam ini. Jika alam bisa berbicara, mungkin mereka sudah membongkar semua fakta tentang masalah ini dan menenggelamkan doyeon beserta dengan dosa yang telah ia perbuat.
Guys chapter terakhir aku upload nanti siang, selamat menikmati ending dari cerita ini
I love you xixixixixixixi
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance
Fanfiction[jaerose au] ❝tidak usah mengeluh lalu mengutuk jarak dan waktu, suatu saat kita akan bersatu jika takdir mengatakan mampu ❞ Publis :16 april 2020 Tamat: 09 September 2020 #1 ballad (010920) #1 distance (040920) #1 jarak (080920) #4 jaehyunrose (140...