07. membolos

1.2K 152 4
                                    

Aku duduk berdua di kantin bersama jaehyun, aku tak tau mengapa bisa seperti ini, intinya dia yang mengajakku duluan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku duduk berdua di kantin bersama jaehyun, aku tak tau mengapa bisa seperti ini, intinya dia yang mengajakku duluan.

Jaehyun membelikan ku banyak sekali makanan, hingga aku bingung mau memakan yang mana dulu.

Namun jangan salah, ia bertindak seperti ini ada maunya, yaitu aku harus bersama dengannya hingga pulang sekolah nanti.

Tak apalah , yang penting aku mendapatkan banyak makanan secara gratis, aku sedang miskin.

"Makan nya yang bener dong", kata jaehyun lalu membersihkan saos yang ada di sudut bibirku menggunakan ibu jarinya.

Aku diam sambil menatapnya heran, kenapa dia menjadi seperti ini?

"Jangan deket-deket, ga malu di lihatin sama ibu kantin?", Kata ku sambil menyingkirkan tangan jaehyun yang berada di belakang badanku.

"Ngapain malu? Cowok ganteng kayak gue mau ngapain aja ga bakal di permaluin".

Aku tersenyum mengejek setelah mendengar kalimat itu.

Sedangkan di sebrang sana ada doyeon dan juga yoojung yang tengah memperhatikan kami, aku tak tau apa maksud mereka menatap kami dengan tatapan emosi,

Apakah doyeon dan lelaki gila ini memiliki hubungan yang lebih dari teman?

Aku menggeser tubuhku menjauh dari jaehyun, namun jaehyun menahan tanganku.

"Jangan pegang-pegang tanganku dong", sentak ku sambil menyingkirkan tangan jaehyun.

"Kenapa emang?", Tanya nya dengan penuh kebodohan.

"Bukan muhrim", kata ku.

"Muhrim itu apa?."

"Kamu muslim atau bukan sih? Gitu aja ga ngerti", kata ku lalu menyedot jus strawberry guna menurunkan emosi yang sudah meluap.

Jaehyun hanya tertawa kecil lalu kami terdiam, aku melirik ke arah doyeon tadi, syukurlah mereka sudah pergi.

Setidaknya jantung bisa berdetak normal kembali

Aku menoleh ke arah jaehyun , lalu bertanya

"Doyeon pacar kamu ya?", Tanya ku dengan penuh kehati-hatian.

"Kenapa? Lo cemburu?"

"Siapa juga yang cemburu, orang aku cuma tanya kok"

"Lihat deh,muka lo merah", ejek jaehyun sambil menunjuk pipiku.

"Ini gara-gara panas! Kamu ga liat aku keringatan gini?" Kata ku sambil mengibas-ngibaskan tanganku.

Lagian juga kenapa wajahku menjadi
merah seperti ini, tidak, aku tidak sedang cemburu kan?

"Cari jawabannya sendiri ", kata jaehyun sambil mengacak rambutku kasar, lalu pergi begitu saja.

"Bagus, dari tadi kek perginya", kata ku lalu tertawa bahagia.

DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang