OUR BABY - 47
Hari minggu Yang benar-benar minggu. Hari ini adalah harinya jongin setelah jaemin sudah berusia 7 bulan. Sudah bisa minum susu formula dan juga makan makanan tambahan. Jadi semua aman untuk jongin melakukan me time untuk dirinya sendiri.
Sejak pagi jongin sudah menyiapkan semuanya, membangunkan sehun setelah mencatat semua Yang harus sehun lakukan agar jaemin tenang. Untuk kwangmin tentu sehun lebih ahli dalam menjahili juga membuatnya tenang dan menurut meski kadang dengan cara Yang sedikit unik dan membuat jongin kesal. Tapi khusus untuk hari ini jongin akan diam saja dan tidak kesal demi acara me time miliknya Yang berharga.
"Sehun" panggil jongin pada suaminya Yang masih setengah sadar duduk diatas kasur besar mereka bersandar pada kepala ranjang dan hanya melihat kesibukan jongin dalam diam.
"Aku akan pergi sampai sore jadi kamu harus siapkan sarapan dan makan siang anak-anak. Untuk jae nasi tim saja kalau untuk min terserah kamu mau memberi min makan apa tapi harus ada sayurannya tidak mau tahu"
Sehun hanya bisa mendengus, mengingat bagaimana dua anaknya menyatakan perang pada sayuran sejak dini. Entah apa Yang sayuran lakukan hingga dua putra mereka begitu membenci sayuran. Sehun jadi memikirkan bujukan apa Yang harus dirinya lakukan demi sayuran.
"Pokoknya min harus makan sayuran. Kalau jae cincang sayurannya dan masukkan kedalam nasi tim nya. Okay papa?" Ucap jongin sambil menoleh dan melihat sehun Yang hanya bengong saja.
Jongin tahu pasti apa Yang ada di pikiran sehun saat ini. Inginnya jongin menertawakan sehun saja. Tapi jongin juga prihatin mengingat dirinya dan juga sehun tidak berhasil membuat dua anak mereka makan sayur terutama kwangmin Yang susah di bohingi. Jongin mendekat dan duduk disamping sehun juga merangkul bahu sehun membuat pria Yang jongin nikahi hampir 5 tahun ini menoleh. Pandangan keduanya bertemu.
"Apa aku batalkan saja janjian dengan baekhyun?" Tanya jongin dengan nada khawatir membuat sehun tersadar dari lamunannya.
"Jangan, kamu butuh waktu me time mu" ucap sehun sambil menggenggam tangan jongin, mengelus tangan jongin pelan berusaha meyakinkan sang istri jika dirinya baik-baik saja.
"Tapi kamu terlihat tidak ok" kata jongin sambil mengelus rahang tajam sehun.
"Aku ok. Nanti jika tidak bisa masak tinggal beli atau undang ravi kemari agar menjaga juga memasak untuk para bayi" ujar sehun ngawur membuat jongin tertawa.
"Kamu membuat hari libur ravi hancur" kata jongin disela tawanya.
"Semua akan baik-baik saja sayang. Jangan khawatir"
"Baiklah, jadi aku pergi ya?"
"Iya. Hati-hati. Telfon aku jika membutuhkan bantuan"
"Baiklah. Aku pergi. Jangan bangunkan anak-anak, biar mereka bangun sendiri"
"Hmm baiklah"
Jongin pergi setelah memberikan ciuman tentu saja bisa mengamuk papa jika jatah cium paginya terlewatkan begitu saja, mengendarai mobil yang biasa jongin pakai city car dengan merk Bentley berwarna hitam kesayangan jongin.
Setelah kepergian jongin sehun kembali memasuki rumahnya dan mulai membersihkan diri sebelum dua anaknya bangun dan membuat keributan. Setelah selesai membersihkan diri sehun segera kedapur dan mulai memotong beberapa buah kesuakaan kwangmin.
Selesai dengan buah kwangmin sehun membawa catatan Yang jongin tinggalkan dan menuju ke kamar si kecil. Mencoba membaca beberapa petunjuk tentang cara membuat nasi tim untuk si gembul jaemin. Tentu setelah memastikan jaemin masih terlelap begitu pula dengan kwangmin.
