OUR BABY - 59

2.1K 294 123
                                        

OUT BABY - 59

Hari buruk seorang kang Daniel dimulai ketika CEO perusahaan tempatnya bekerja muncul dengan setelan serba mahalnya jangan lupakan kacamata hitamnya Yang terlihat mewah dan mengintimidasi siapapun. Tapi begitu kacamata hitam itu terbuka, semua menjadi sangat mengejutkan.

Daniel tentu masih ingat dengan wajah itu. Wajah pria Yang mengaku sebagai suami jongin. Kim jongin teman yatim piatunya di masa SMA dulu. Seseorang Yang selalu menjadi bahan perbincangan karena kemalangannya. Tapi kini? Siapa Yang berani memandang rendah padanya jika melihat siapa Yang memiliki jongin? Jawabannya tidak ada.

Tidak ada Yang pasti dengan masa depan, Yang pasti dimasa depan adalah kita menuai apa Yang kita tanam dan kini Daniel merasakannya sendiri.

"Aku tidak ingin kopi, aku ingin teh saja" ucap sehun enteng pada Daniel Yang berdiri didepannya dengan nampan berisikan satu gelas kopi.

"Baik tuan" ucap Daniel sebelum undur diri dari hadapan sehun.

Sehun tertawa seperti orang gila saat Daniel sudah pergi. Kenapa? Karena seharian ini sehun sudah mengerjai Daniel dengan berbagai cara.

Pertama membatalkan acara makan siang sehun dengan klien karena sehun ingin makan siang dengan keluarganya membuat Daniel disemprot habis-habisan oleh rekan bisnis sehun Yang sudah sehun minta untuk marah-marah dan mengerjai sekertaris barunya itu.

Kedua minta untuk dibuatkan kopi, tapi saat kopi datang sehun ingin teh hangat, saat teh hangat datang sehun ingin minum es kopi dari sebuah restoran dengan logo seorang perempuan berwarna hijau, ketika kopi itu datang sehun ingin Yang lain. Begitu seterusnya hingga Daniel harus bolak-balik dan sehun suka.

Sehun bahkan meminta Daniel menunggui dokumen Yang diserahkannya. Menunggu memeriksa dokumen itulah Yang paling menyiksa karena sehun akan diam berkonsentrasi dan membiarkan Daniel menunggu, berdiri tanpa melakukan apapun selama hampir 20 menit. Menyiksa karena membosankan.

Sedang dua sekretaris Yang lain hanya diberi tugas untuk mengkopi dokumen, memilah beberapa kontrak kerja dan menjadwal semua kegiatan sehun.

Daniel tentu marah dan merasa sehun memperlakukannya berbeda. Daniel benar-benar kesal saat meletakkan cangkir teh dihadapan sehun.

"Aku ingin air putih saja" kata sehun santai membuat kesabaran daniel hilang.

"Kenapa? Kenapa memperlakukan aku seperti ini?" Ucap daniel membuat sehun mendongak dari dokumen Yang sedang diperiksanya.

"Karena aku bicara dan menghina jongin tentang asal usulnya? Dia memang benar-benar dari panti asuhan" ucap daniel membuat sehun meletakkan pulpennya dan memfokuskan dirinya pada daniel mencampakan dokumen kerjasama dengan nilai ratusan ribu dollar.

"Aku tidak tersinggung. Karena nyatanya jongin memang yatim piatu" jawab sehun dengan santai, super santai.

"Lalu apa?"

"Karena jadi brengsek itu harus totalitas. Tidak ada orang Yang bisa memilih untuk dilahirkan oleh siapa, dimana dan bagaimana caranya. Begitu pula dengan kau, aku, jongin bahkan semua orang didunia ini. Aku tidak tersinggung, aku marah. Sangat marah. Kamu menilai milikku hanya dari tampilan fisiknya saja kamu menilai milikku hanya dari Yang terlihat sebatas kedua matamu memandang saja."

OUR BABY? (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang