OUR BABY - 11

5K 570 247
                                        

OUR BABY - 11

jongin seolah kembali mengingat bahwa sehun juga sendirian sama dengannya. jongin terdiam karena merasakan jika sehun dan dirinya sama, sama persis. takut sendirian tapi harus bertahan dengan kesendirian mereka. berusaha tetap berdiri meski kadang kesendirian menekan mereka dengan kuat. tidak ada tempat untuk bersandar, tidak ada tempat untuk berbagi.

"ayo menikah" ucap sehun membuat jongin mendongak dan melihat kearah kedua mata kelam sehun yang tengah melihatnya dengan pandangan serius.

"kita buat keluarga kita sendiri, ayo jongin menikahlah denganku" ucap sehun membuat jongin menelan ludahnya kasar.

"menikah bukan sesuatu yang mudah untuk di putuskan. aku butuh waktu untuk memikirkannya, maaf. aku tidak ingin menikah jika alasanmu hanya untuk memberikan bayi ini keluarga. aku tidak bisa menikah jika harus memaksakan kehendakmu dan juga keinginan ku. aku ingin menikah karena aku memang ingin menikah" jongin mengutarakan pendapatnya

"aku mencintaimu, aku menginginkanmu, bukan hanya untuk memberikan keluarga untuk bayi kita tapi aku memang ingin bersama mu. aku akan menunggu jawabanmu. aku harap kamu memilih yang terbaik untuk kita. aku, kamu dan juga calon anak kita. atau setidaknya untukmu dan bayi kita" ucap sehun sebelum menarik jasnya dari sandaran kursi dan berjalan mendekati jongin yang berdiri di dekat meja makan.

"makanlah, aku pulang. jika ada apa- apa hubungi saja aku" lanjut sehun sambil mengusap rambut jongin dan mencium dahi jongin dalam sebelum beranjak keluar dari apartemen jongin. meninggalkan jongin dengan perasaannya yang tidak karuan.

jongin makan walau dengan posisi melamun memikirkan banyak hal termasuk sikap sehun padanya. sehun rela kemari hanya untuk memasak kemudian pergi lagi entah kemana. sehun rela berbelanja untuknya di sela kesibukannya yang pasti sangat mencekik.

jongin menjatuhkan garpunya dan bersandar di kursi meja makan dan menghela nafas panjang. rasa laparnya menghilang entah kemana. katakan jongin terlalu mellow tapi semua perhatian sehun membuat jongin goyah. haruskah dirinya menerima lamaran sehun dan menikah dengannya? jongin bingung.

jongin malah meninggalkan makan malamnya dan menelfon baekhyun untuk datang. diantara kyungsoo dan baekhyun memang baekhyunlah yang lebih dekat dengan jongin. entah karena apa yang jelas jongin lebih nyaman dengan baekhyun dari pada dengan kyungsoo.  jongin hanya perlu menunggu sekitar 30 menit sebelum baekhyun datang.

"ada apa?" tanya baekhyun begitu jongin membuka pintu untuknya

"aku ingin makan denganmu" jawab jongin santai

"lalu kenapa masih memakai piyama?"

"kita makan disini saja"

"kamu membeli sesuatu?"

"tidak, seseorang memasak disini dan aku mengajakmu makan disini. ayolah masuk" ucap jongin sambil meninggalkan baekhyun sambil membuka pintu apart jongin dan membiarkan baekhyun masuk.

"siapa yang rela memasak untukmu?" tanya baekhyun sambil mengikuti jongin menuju ruang makan milik jongin dan kaget saat melihat beberapa kardus susu hamil diatas meja dapur jongin.

"ini apa kim?" teriak baekhyun sambil mengambil satu kardus yang sudah terbuka dan kembali membaca dan benar memang itu adalah susu hamil.

"kita makan dulu aku tiba-tiba lapar dan ingin makan denganmu" ucap jongin kembali duduk di kursinya tadi dan meneruskan acara makannya, sedang baekhyun menghela nafas panjang sebelum ikut duduk dan mulai makan juga. karena percuma memaksa jongin mengatakan apa yang ingin di sampaikan jongin nanti karena jongin keras kepala. Nanti seorang Kim jongin tidak akan pernah berubah menjadi sekarang meski dipaksa.

setelah makan keduanya duduk nyaman didepan tv yang menayangkan acara komedi tapi tidak ada yang tertawa karena acara tersebut. jongin sibuk dengan pemikirannya sendiri dan baekhyun sedang menunggu jongin menjelaskan semuanya secara rinci. membuat ruangan berubah menjadi sunyi, sangat sunyi.

"haruskah aku menikah?" tanya jongin tiba-tiba membuat baekhyun menoleh cepat melihat kearah jongin yang sedang melihat kedepan tapi entahlah pikiran jongin ada dimana.

"kenapa ingin menikah?"

"aku hamil dan bukannya harus menikah?"

"kamu ingin menikah tidak?"

"entahlah aku tidak tahu"

"ini bukan tentang memberikan keluarga yang utuh untuk anakmu tapi juga demi kebahagiaanmu juga"

"aku tahu, makanya aku bertanya padamu. haruskah aku menikah?"

"siapa? siapa ayah bayimu?"

"sehun, oh sehun. dia punya segalanya dan itu terlihat ribuan kali lebih mengerikan"

"dia juga punya segalanya untuk menjagamu dan juga bayi kalian. dia terlihat mencintaimu sepenuh hatinya. dia mau menjadi apapun untukmu, lalu apa yang membuatmu ragu?"

"aku tidak tahu aku bisa mencintainya atau tidak"

"kamu harus berhenti mengingat chanyeol jongin, dia bukan lagi segalanya untukmu, ada orang lain yang sekarang ada di urutan pertama prioritasmu" ucap baekhyun membuat jongin menoleh dengan tatapan bertanya dan baekhyun mengambil tangan jongin dan menaruhnya di atas perut jongin.

"dia tidak bersalah. dia yang mulai sekarang harus kamu pikirkan. dia yang harus jadi prioritas utama hidupmu. dan dia harus bahagia. jika kamu tidak bisa merasakan kasih sayang orang tua mu sendiri maka jangan buat dia merasakan hal yang sama. dia berhak memiliki kasih sayang orang tuanya dengan lengkap. dia berhak untuk bersama ayah dan ibunya. bukan hanya denganmu atau dengan sehun" ucapan baekhyun membuat air mata jongin mengalir.

baekhyun benar, jika chanyeol bukan lagi yang utama sejak chanyeol memutuskan untuk bersama dengan kyungsoo, dia dan ke egoisannya bukan lagi yang utama. Bayinya lah Yang utama. Sehun bahkan tidak menyesal lalu apa Yang membuat jongin ragu?

Baekhyun memeluk jongin erat, menepuk punggung jongin membuat jongin nyaman dan membiarkan jongin menangis. Baekhyun tahu segalanya tentang jongin. Cerita hidupnya hingga kisah cintanya. Baekhyun awalnya hanya berani menebak tapi ternyata tebakannya benar.

Jongin selalu bersemangat saat menceritakan chanyeol, selalu antusias saat akan bertemu dengan chanyeol dan selalu tersenyum bahagia saat menceritakan chanyeol. Tapi sayang chanyeol tidak menyadari semua itu dan memilih untuk bersama orang lain dan bukan dengan jongin.

"Tidak ada Yang salah jongin bukan kamu, bukan sehun, bukan juga chanyeol. Kalian hanya berada di putaran takdir Yang membuat kalian bertemu dan terlibat sebuah hubungan rumit seperti ini. Berbahagialah dengan sehun. Dia pria Yang baik. Masakannya juga lumayan jadi kamu tidak usah susah memasak karena dia pasti mau melakukannya untukmu" ucap baekhyun membuat jongin tertawa diakhir kalimat baekhyun Yang terdengar menyebalkan tapi memang kenyataannya begitu.

"Terima kasih baek kamu memang paling bisa diandalkan jika sedang begini. Maaf bajumu basah" ucap jongin

"Jangan bilang"

"Iya itu ingusku, maaf"

"Ya!!! Dasar Kim menyebalkan!!" Teriakan baekhyun memenuhi apartment jongin malam itu diikuti oleh tawa jongin selanjutnya.

Jongin memiliki baekhyun disisinya sebagai seorang kakak, saudara, keluarga, sahabat dan juga tempatnya berbagi. Baekhyun adalah segalanya untuk jongin. Karena baekhyun lah jongin bisa menghadapi dunia dengan lebih tegar. Dari baekhyun lah jongin belajar untuk menjadi bijak. Dan dari baekhyun lah jongin bisa melihat dunia dari dua kacamata Yang berbeda.

Tbc

Sore all!!!!
Sorry ya up ngadat, aing sakit lagi. Lemes bener,batuk,pilek,pusing,dan ternyata darah rendah juga 😑😑😑😑😑

Yang harusnya bahagia dirumah rebahan e malah sakit kan jadi engga enak 😭😭😭
Mana badan sakit semoa, batuknya bikin gatel ih kesal

Ya sudah doain aing segera bisa bertempur lagi ye gengs 🤣🤣🤣🤣

Koment Yang banyak napa mumpung comeback ini 🤣🤣🤣🤣

See ya very soon

OUR BABY? (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang