OUR BABY - 49
"Tapi dimana kyungsoo?" Tanya jongin membuat semua orang langsung diam dari tawa mereka karena bayi jongin.
"Kyungsoo ada dirumah orang tuanya. Menenangkan diri. Aku tidak yakin apa bisa bercerai darinya maka aku menarik kembali semua berkas kami dan akan bicara pada kyungsoo dengan kepala dingin." Jawab chanyeol setelah diam cukup lama.
"Jika anak Yang menjadi masalah kalian maka kalian masih bisa mengusahakannya. Aku akan beri kamu libur jadi pergilah bulan madu. Kalian masih muda jangan gampang menyerah" ucap sehun santai sambil mendudukkan dirinya dan memeluk jae.
"Berkonsultasi dengan dokter juga harus dilakukan. Pemeriksaan Yang memastikan kalian sama-sama sehat juga penting untuk melancarkan program bayi" celetuk baekhyun sambil mengunyah dagingnya.
Jongin chanyeol bahkan sehun menoleh mandang baekhyun Yang mengeluarkan kata-kata santai tapi ketus namun ada ide brilian di dalamnya. Hingga akhirnya baekhyun mengangkat kepalanya karena terganggu dengan pandangan semua orang padanya.
"Apa? Aku memang kesal pada apa Yang kyungsoo lakukan tapi kyungsoo tetap sahabatku. Yah walau dia sudah keterlaluan tapi mau bagaimana lagi kan?" Ucap baekhyun santai
"Terima kasih. Kalian bahkan mau menerima kyungsoo setelah apa Yang dia lakukan Yang membuat kalian kesal. Dia beruntung memiliki sahabat seperti kalian." Chanyeol tersenyum haru
"Ya ya jadi jangan merasa menyesal karena melewatkan jongin. Karena jongin milikku. Jangan berani-berani ya" kata sehun dengan alis menukik dan menunjuk chanyeol, membuat jongin cemberut sedang chanyeol dan baekhyun sudah tertawa keras. Sehun dan kecemburuannya Yang luar biasa.
Setelah makan siang anak-anak tidak mau ditinggal, membuat jongin dan baekhyun harus menghentikan acara me time mereka dan pulang kerumah masing-masing bersama para ayah juga bayi meninggalkan chanyeol sendirian di pojokan cafe milik jongin.
Melihat bagaimana dua sahabat baiknya bahagia chanyeol juga merasakan kebahagiaan bersama mereka. Berumahtangga dengan orang Yang kita cintai, memiliki anak dan bahagia selamanya adalah impian banyak orang termasuk impian chanyeol juga.
Pembicaraan dengan jongin, baekhyun ditambah dengan sehun membuat beban Yang chanyeol rasakan menjadi sedikit berkurang bahkan membuka sedikit demi sedikit pandangan matanya Yang selama ini terlalu fokus kepada satu titik saja Yang membuatnya enggan melihat titik lain Yang bisa menjadi jalan keluar untuknya.
Chanyeol menggenggam ponsel pintarnya, menimbang apakah dirinya harus menghubungi satu nomor Yang paling penting di hidupnya setelah kedua orang tuanya atau tidak. Setelah menghela nafas panjang akhirnya chanyeol mendial nomor ponsel Yang sedari tadi hanya di lihatnya saja.
Benar kata sehun dan baekhyun. Alasan awal mereka bersama bukan karena anak. Seharusnya chanyeol lebih dewasa, seharusnya keduanya lebih dewasa. Nada dering ke tiga hingga akhirnya telpon chanyeol di jawab.
"Halo?" Sapa suara Yang begitu chanyeol rindukan. Entah kapan terakhir mereka saling bicara, chanyeol seakan lupa.
"Halo, apa kabarmu kyung?" Tanya chanyeol sambil menyamankan duduknya
"Aku baik. Kamu sendiri bagaimana?"
"Aku juga baik. Hari ini aku bertemu baekhyun juga jongin secara tidak sengaja. Kami mengobrolkan banyak hal termasuk masalah kita. Dan tanpa diduga mereka bahkan memberikan solusi Yang tak pernah kita pikirkan. Kamu beruntung memiliki mereka"
