OUR BABY - 52

2.2K 276 218
                                        

OUR BABY - 52

sehun memasuki kamar kwangmin dan melihat putranya duduk menghadap jendela seperti orang depresi Yang suka menyendiri. Sehun kemudian duduk di samping kwangmin. Keduanya diam hingga akhirnya kwangmin bergeser menjauhi papa dan sehun ikut bergeser mendekati kwangmin.

"Papa napa? Papa kan cayang adik jae caja" ujar kwangmin sambil melengos

"Siapa bilang?"

"Min biyang"

"Kenapa bilang begitu?"

"Coalnya tadi papa sung klual kalena dengal adik jae nais"

"Sebenarnya tidak begitu min. Hanya saja papa sedang sibuk di kamar mandi"

"Papa ndak dengal min panggil"

"Dengar, papa dengar"

"Napa ndak klual?"

"Papa sedang sakit perut" jawab sehun membuat kwangmin menoleh

"Kalo boong nakal"

"Iya, papa sowwy ya min?"

"Otay tapi belikan min et klim"

"Tidak janji, nanti bisa dimarahi mama"

"Yaaah" kwangmin cemberut

"Hanya hari ini boleh" kata jongin Yang sudah berdiri di pintu kamar kwangmin dengan jae di gendongannya.

Tentu jawaban jongin membuat sehun dan kwangmin menoleh bersamaan. Kwangmin tentu langsung tertawa bahagia sedang sehun tersenyum juga. Karena setidaknya kwangmin sudah lebih baik. Ditambah ice cream maka mood kwangmin akan super baik.

"Telima kacih mama cantik" ucap kwangmin sambil memeluk kaki jongin dengan bahagia.

Sehun berjalan mendekati jongin, mengecup bibir jongin juga jaemin Yang melihatnya dengan wajah mengantuk sebelum mengangkat kwangmin dan membiarkan kwangmin menciumi adiknya Yang hanya bisa pasrah karena masih mengantuk.

🐻🐻🐻

Setelah hari ice cream Yang membuat kwangmin super bahagia kini tinggal akibat dari terlalu banyak ice cream Yang kwangmin sedang rasakan. Bocah itu demam dan sedikit pilek. Dan ketika rewel begini tentu kwangmin ada dipelukan sehun.

Kwangmin masih ada di pelukan sehun bahkan hingga jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Tidur kwangmin tidak nyaman dan tubuh kwangmin juga berkeringat di tambah pusing, Hal itu membuat kwangmin rewel.

Sehun juga merasa bersalah karena membelikan kwangmin es krim melebihi Yang biasanya kwangmin makan. Jongin berjalan memasuki kamar kwangmin membawa plester demam juga satu butir obat hisap penurun demam khusus anak.

"Kwangmin sudah mendingan?" Tanya jongin sambil mengusap dahi kwangmin mencoba mengukur suhu tubuh kwangmin.

"Maaf ya mama. Aku bikin min makan ice cream terlalu banyak" Ucap sehun sedih karena merasa bersalah.

"Aku tahu tidak mudah menghentikan kwangmin dan obsesinya pada ice cream" kata jongin sambil menempelkan plester demam di dahi kwangmin lalu menyuapkan obat hisap pada kwangmin Yang sudah setengah tidur di pelukan sehun.

OUR BABY? (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang