Our Baby - 4
jongin berjalan malas saat mendengar suara bel dari pintu depan apartemen miliknya, jongin membuka pintunya dan dikagetkan oleh dua orang yang berdiri saling berhadapan di depan pintu miliknya, dan begitu pintu terbuka jongin langsung dapat mendengar suara dingin menyapa telinganya.
"bukannya tidak baik jika seorang yang sudah memiliki tunangan berdiri di depan pintu seorang lajang di malam hari?" tanya sosok lain yang berhadapan dengan chanyeol. sosok yang jongin kenal tentu saja.
"tapi jongin teman dekat saya dan tunangan saya pun mengenal jongin dengan baik tuan oh" kata chanyeol dengan nada sopan
"tapi bukan berarti tidak ada curiga didalam pertemanan" ucap sehun tak kalah santai. benar yang ada di depan chanyeol adalah sehun. oh sehun.
"tap.."
"sudah chan, sehun benar. aku tidak ingin membuat kyungsoo merasa curiga padaku. kamu pulanglah. sehun masuklah" ucap jongin sambil membuka pintu apartemennya lebih lebar dan membiarkan sehun masuk.
"jika ada Yang akan dibicarakan lebih baik besok pagi saja. Selamat malam" ucap jongin sambil menutup pintu apartemennya meninggalkan chanyeol berdiri mematung hingga pintu tertutup rapat. Meninggalkan chanyeol di keheningan.
🐻🐻🐻
Jongin bersedekap berhadapan dengan sehun Yang berdiri santai di depannya dengan sambil menggenggam kantong belanja di kedua tangannya.
"Kenapa bisa disini?" Tanya jongin membuat sehun tersenyum
"Aku ingin bertemu denganmu. Tiba-tiba merasa kangen" sahut sehun dan sukses membuatnya mendapat tendangan dikakinya dan pelakunya tentu saja jongin.
"Serius"
"Aku juga serius sayang" sehun mengusap kakinya Yang kena tendang jongin.
"untuk apa kemari? bagaimana kamu bisa ada disini?" tanya jongin bertubi-tubi
"sudah jangan marah-marah terus. ayo makan malam. kamu pasti belum makan malam kan?" kata sehun sambil berjalan mengelilingi rumah jongin "dimana dapurmu?"
"tahu dari mana aku belum makan?"
"oh ayolah sudah kita makan saja. aku sudah belanja makanan dan kita bisa langsung makan" kata sehun sambil berjalan menuju kedapur setelah dirinya menemukannya.
"tapi aku tidak ingin makan denganmu" jongin mengikuti sehun juga, takut sehun membuat rumahnya berantakan lagi.
"lalu? kamu ingin makan dengan tunangan orang?" tanya sehun saat dirinya sudah mengambil beberapa piring
"hah kenapa kita harus bertemu? kenapa aku harus bertemu dengan orang menyebalkan sepertimu sih?" gerutu jongin sambil duduk di kursi makannya dan menjambak rambutnya kesal
"jawabannya takdir" sahut sehun sambil menggulung lengan kemeja yang dikenakannya sampai kesiku setelah melepas jas luarannya.
"alasan klise"
"ya karena terlalu klise sebenarnya. tapi mau bagaimana lagi?" tanya sehun sambil menaruh satu porsi nasi dihadapan jongin "temani aku makan"
"kenapa?"
"karena aku butuh teman makan, sudahlah makan saja. atau ingin aku suapi?"
"tidak terima kasih"
"ya sudah makan" kata sehun dan mulai sibuk dengan makan malamnya meninggalkan jongin yang memandang sehun dengan tatapan sulit diartikan.
setelah selesai makan malam jongin dibuat kesal karena sehun tidak mau pulang dan memilih untuk tinggal dan tidak beranjak sesentipun dari sofa ruang tengah apartemen jongin. sesekali tawa sehun memenuhi ruang tengah jongin karena dengan tidak tahu dirinya sehun malah menonton acara komedi bukannya bersiap untuk pulang