Pemeriksaan di bulan-bulan berikutnya sama saja, bayi kedua sehun dan jongin menyembunyikan gendernya bahkan hingga pemeriksaan terakhir Yang membuat jongin dan sehun ketar-ketir. Karena bingung dengan jenis kelamin bayi membuat keduanya ragu untuk membeli perlengkapan hingga di bulan ke delapan.
Tapi sepertinya bayi kedua mereka ini punya sifat jahil sehun jadi bisa-bisanya setiap pemeriksaan selalu saja jenis kelaminnya tertutup kaki gempal si bayi, terkadang bahkan tangan si bayi Yang membuat dua orang tuanya tertekan dan tidak bisa belanja baju bayi.
Intinya jongin tidak bisa belanja perlengkapan bayi sama sekali hingga kehamilannya sudah memasuki bulan terakhir. Tidak ada gucci di lemari kecil calon bayinya. Kosong melompong. Sementara pakai baju kakak min saja dari pada salah beli begitu saran baek pas datang berkunjung beberapa hari lalu.
"Papa" panggil kwangmin di suatu pagi Yang cerah saat perut buncit jongin sudah benar-benar buncit di bulan ke sembilannya ini.
"Apa min?" Jawab sehun
"Mama cembelut napa?" Tanya kwangmin Yang melihat jongin bersungut di kursinya.
"Mama badmood"
"Mut tu apa?"
"Mama kesal"
"Mama, napa kecal? Papa akal? Atau min akal?" Tanya kwangmin pada jongin
"Tidak apa sayang" jawab jongin sambil tersenyum
"Kecalnya cudah?"
"Sudah" jongin mengangguk dan mengusap rambut kwangmin Yang kini berpotongan cepak lucu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Entah apa Yang sehun janjikan pada putranya ini hingga mau dipotong sependek itu. Padahal kemarin-kemarin menangis gila-gilaan dan potong rambut kali ini kwangmin menjadi lebih tenang. Walau menurut jongin modelnya terlalu dewasa untuk bayi tapi karena sudah terlanjur jadi ya sudah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lagi pula kwangmin masih tampan jadi tidak apa-apa. Jongin mengusap rambut kwangmin membuat rambutnya tidak serapi tadi.
