"Kau sudah mencoba gaunmu?" Tanya Aurora begitu dia membuka pintu kamar Ivanca dan melihat anak gadisnya itu sedang duduk di kursi belajarnya.
"Ya." Jawab Ivanca.
"Aku senang akhirnya kau paham apa yang menjadi pilihan kami." Ujar Aurora sambil tetap berdiri di ambang pintu.
"Ok." Ivanca menatap ke arah ibunya sekilas kemudian tersenyum. Ibu dan anak ini memang tak pernah dekat. Aurora adalah ibu yang menuntut, menjejali anaknya dengan berbagai les untuk menunjang kemampuannya, piano, balet, matematika, berbagai les bahasa, modeling dan lainnya. Tanpa ibunya sadari Ivanca jatuh cinta pada dunia modeling. Meski saat menyadarinya, Aurora segera memberhentikan Ivanca dari les itu. Tujuan Aurora memberikan les modeling adalah agar anak itu memiliki tingkat percaya diri yang tinggi, karena sebelumnya dia dikenal sangat pemalu.
Diam-diam, sekitar sebulan lalu Ivanca dibantu dengan Cedric temannya yang adalah fotografer lokal mengambil gambar dan mengirimkannya ke sebuah agency model di New York dan mendapat tawaran untuk bekerja di agency itu. Ini berita besar bagi Ivanca dan tentu saja bukan sesuatu yang layak untuk dia lewatkan.
Dengan berbagai cara dia berusaha untuk membujuk orangtuanya, mulai dari ingin mengambil short course di New York hingga kuliah lagi, tapi jawaban ibunya selalu TIDAK. Dan berita buruk justru datang di minggu kedua, dimana Mr. Walton akan datang bersama puteranya untuk melamar dirinya.
Jika menerima lamaran putera Mr. Walton yang tidak pernah dikenal maupun dilihatnya tentu saja bagi Ivanca itu terasa seperti end game. Dia akan berakhir menjadi seperti Aurora ibunya, seorang ibu rumahtangga dengan suami bekerja yang banyak menuntut anak-anaknya.
Siasatnya sudah disusun sejak berita itu datang. Cedric akan lari bersama dengan Ivanca ke New York, karena ternyata mereka menjalin kasih diam-diam dan Ally Wooden adalah tumbal yang akan mereka korbankan. Karena Ivanca yakin, setelah ibunya menyadari bahwa dia kabur, dia tidak akan membiarkan Mr. Walton menelan pil pahit berupa cancelation atas pertunangan kedua belah pihak dan menarik lengan Ally Wooden sebagai tumbal. Ternyata Mr. Walton adalah orang yang sangat berpengaruh di kota meski dia tidak tinggal di kota kecil ini melainkan di New York, tapi uangnya beredar bebas di kota kecil ini, Ashville, Carolina Utara.
Ally tengah bersiap di dapur, karena hari ini keluarga Fladimir tengah menyiapkan hidangan terbaik untuk tamu pentingnya. Dan Ally sudah pasti harus terjun membantu sementara Aurora tampak mondar-mandir memastikan semua perlengkapan siap.
"Nyonya mobil bunga datang." Kata Edward, tukang kebun di rumah ini.
"Ok, periksa dan turunkan dengan hati-hati lalu tata sesuai dengan yang aku perintahkan padamu kemarin." Kata Aurora.
Rupanya ini adalah bagian dari kecerdikan Ivanca Fladimir. Dia sengaja meminta Cedric mengantar bunga dari toko bunga milik kakak perempuannya. Karena Aurora mempercayakan pemesanan bunga padanya. Dan saat ini Ivanca sudah bersiap dengan rangsel yang sudah diletakannya di semak-semak sejak semalam.
Saat semua orang sibuk Ivanca turun dari kamarnya.
"Aku akan membantu menata bunga." Ujarnya pada sang ibu.
"Oh sayang, kau sangat mengerti bahwa semua sedang sibuk." Aurora tersenyum ke arahnya, tapi Ally segera mengikuti langkah Ivanca.
"Apa rencanamu?" Bisik Ally begitu mereka berjalan keruangan tengah.
"Kembali ke dapur atau kau akan terkena masalah." Desis Ivanca.
"Jangan bodoh, kau belum pernah ke New York dan itu tidak akan mudah bagimu." Ally menatap Ivanca dan tangannya meraih pergelangan tangan gadis itu. Karena tumbuh bersama Ally merasa bahwa Ivanca adalah saudari perempuannya, tapi tampaknya Ivanca tetap melebelinya dengan keponakan pembantu rumahtangganya bukan saudarinya, meski mereka sangat dekat.
Ivanca mencampakan tangan Ally dan berjalan keluar.
"Hi Mr. Ruppet." Sapa Ivanca dengan ceria, tentu saja dia sedang menyapa Cedric kekasihnya tanpa ada orang yang curiga.
"Hai Mss. Fladimir." Cedric tersenyum padanya.
"Berikan aku daftar bunganya dan turunkan dari mobil, aku akan menchecklistnya." Ujar Ivanca. Edward yang baru saja memasukkan bunga kembali ke dekat mobil dan berdiri di antara mereka.
"Mss. Fladimir, biar aku lakukan saja." Ujar Edward.
"Oh kudengar ayahku membutuhkanmu di halaman belakang untuk mempersiapkan arena barbeque." Ivanca menatap Edward dan memerintahnya sepeti biasa. Tanpa curiga pria itu mengikuti perintah Ivanca dan meninggalkan mereka berdua.
Cedric segera menurunkan semua bunga sementara Ivanca mengambil dua rangsel besar dari semak-semak dan memasukannya ke mobil Cedric. Setelah itu mobil meninggalkan rumah itu tentu saja dengan Ivanca yang bersembunyi di dalamnya.
Ally yang mengintip dari sisi kanan rumah menyaksikan semuanya tanpa bisa berbuat apa-apa, dia bahkan harus mengunci mulutnya seumur hidup setelah melihat peristiwa ini.
"Ally..." Sapa Mr. Fladimir yang melihat Ally tertegun di sisi pagar kanan rumah.
"Oh..." Ally terlonjak. "Maaf Tuan, aku harus ke dapur." Ally bukan gadis yang pandai berbohong, sehingga dia merasa bahwa sebisa mungkin harus menghindari semua orang agar tidak perlu membuat kebohongan jika ada yang menyadari bahwa Ivanca hilang.
____________________
Yang Nungguin Part-Part selanjutnya... aku update part 2 ya. Semoga kalian suka, dan jangan sampai lupa vote dan komen.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ally Wooden
Roman d'amourKisah cinta seorang gadis biasa bernama Ally Wooden (tinggal di North Carolina) yang bahkan sejak kecil harus mengalami ketidakberuntungan karena ditinggalkan pergi untuk selamanya oleh sang ibu di usia delapan tahun dan ayahnya pergi untuk menikahi...