"Bisakah kita mengulang malam itu, waktu kita berada di rumah sempitmu" Ujar Paul sambil meringkuk memeluk Ally di windows seat. Sementara Ally meringkuk memandang keluar.
"Kau berharap Robin datang dan membuatmu babak belur lagi?" Seloroh Ally.
"Dasar brandalan itu, dia membuatku kehilangan harga diri di depanmu." Umpat Paul.
Ally tersenyum untuk dirinya sendiri. "Bagaimanapun ototmu masih kalah kuat dari otot Robin."
"Tapi otakku jelas lebih encer dari otaknya." Paul membela diri. Laki-laki memang selalu seperti itu, mereka tidak ingin ada yang menyaingi mereka.
"Paul." Ally meraih tangan Paul yang melilit pinggangnya. "Biarkan aku pergi dari sini besok."
"Ally,..." Paul beringsut semakin mendekat, dan memperketat pelukannya.
"Kau tahu aku mencintaimu." Ally berbalik menghadap Paul, dan saat mata mereka saling berpaut Ally mengungkapkan hal itu.
"Ya." Jawab Paul, telunjuknya mengusap wajah Ally. Gadis itu menemukan tangan Paul dan mengecupnya.
"Aku bisa menyimpan perasaanku padamu sampai akhir hayatku, meski kau bahagia hidup bersama keluargamu." Ally tersenyum tulus, dia mengingat bagaimana mendiang Esme melakukan hal yang sama pada cinta pertamanya, yang bahkan menghancurkannya.
"Jangan berkata seperti itu." Paul menutup bibir Ally dengan telunjuknya.
"Kau tahu, ..." Ally menghela nafas dalam, mendadak matanya berkaca. "Itu yang bibi Esme lakukan sepanjang hidupnya. Dia mencintai pria yang mengambil hatinya dan pergi, kembali pada keluarganya dan hidup bahagia dengan keluarganya."
"Aku tidak ingin kau seperti bibimu, tapi aku lebih tidak ingin lagi menjadi seperti pria itu." Tatapan Paul pada Ally menjadi kelam.
"Bisakah kau bersabar sampai aku menemukan fakta tentang bibi Esme?" Paul mengusap wajah Ally. "Aku sedang menyelidiki semuanya, karena menurutku kepolisian di sana sangat lamban. Dan aku yakin betul, ada kekuasaan besar di balik semua ini yang membuat banyak fakta akhirnya di abaikan."
Alis Ally bertaut. "Mengapa mereke menginginkan bibiku?"
Paul menghela nafas dalam. "Aku justru khawatir mereka sedang mengincarmu."
Mata Ally membulat, tubuhnya membeku, dia tampak begitu shock mendengar kalimat Paul.
"Aku tidak akan membiarkan mereka menyentuhmu." Paul segera mendekap Ally dalam pelukannya. "Jangan berpikir untuk pergi ataupun lari dariku. Ini tempat paling aman untukmu di kota ini." Tutur Paul.
___________________
Halooooo, masih ada yang nungguin nggak nih???
Lagi pengen nulis part yang manis-manis. Kira-kira siapa sebenarnya dalang di balik semua ini yah guyssss??? Ada yang bisa nebakkk????
KAMU SEDANG MEMBACA
Ally Wooden
RomanceKisah cinta seorang gadis biasa bernama Ally Wooden (tinggal di North Carolina) yang bahkan sejak kecil harus mengalami ketidakberuntungan karena ditinggalkan pergi untuk selamanya oleh sang ibu di usia delapan tahun dan ayahnya pergi untuk menikahi...