2 • Rara

1.5K 131 14
                                    

~ Pertemuan adalah suatu awal yang tak terdefinisi bagian akhirnya.



"Aduh ni Gojek kemana sih? Masa hari pertama udah telat," gerutu Rara yang sedang menanti di pinggiran jalan sambil menatap jam berwarna putih di pergelangan tangannya.

Pikk.. Pikkk..


"Mbak Rara Melita?" tanya seseorang berjaket hijau.

Rara segera menggapai helm yang di pegang bapak-bapak Gojek itu.

"Buruan pak. Udah mau bel masuk nih," seru Rara sambil menaiki motor.

"Hehe maaf mbak tadi macet disana," sambil melajukan motornya menuju sekolah baru Rara

"Iya gapapa pak," sahut Rara membuang napas pelan. Sepertinya ia tidak akan terlambat jika berangkat sekarang.


***

Motor pun terparkir di depan gerbang tinggi berwarna biru muda dengan yang bertuliskan 'Harapan High School'.

"Makasih ya pak! " teriak Rara sambil berlari setelah mengembalikan helmnya.

"Pagi Non, hampir aja telat loh," sapa seorang satpam yang baru saja akan menutup gerbang sekolah.

"Pagi Pak.. Pak Parto" cengir Rara setelah membaca nametagnya.

"Makasih ya Pak. Sehat-sehat terus Pak," lanjut Rara sambil terus berlari melewati parkiran.

Pak Parto pun tersenyum geli melihat tingkah Rara.

***

Kringg..kringgg...

"Balik kelas yuk ntar disikat lagi ama Bu Sarti," ajak Alvaro setelah meneguk habis es jeruknya.

"Wokeh Bos. Galak nya gak ke tolong tu emak-emak," sahut Reza diangguki cepat oleh Rifki.

Kenzo pun bangun terlebih dahulu disusul ketiga temannya.
Mereka berjalan menyusuri lorong yang mulai sepi sambil bercanda bersama. Terkecuali Kenzo. Yups hanya Kenzo yang menampilkan wajah tanpa ekspresinya dari terbitnya matahari hingga terbenamnya. Iyain dah Ken.



Brukkk..

"Aduh Kepala Gue," pekik Rara yang mendarat mulus ke lantai, setelah menabrak sesuatu yang bidang dan tampak tak bergerak setelah ditabrak oleh Rara.

"Eh lo gapapa?" tanya Alvaro yang berlari dari belakang sesuatu yang ditabrak oleh Rara dan membantu Rara bangun.

"Eh gapapa kok," sahut Rara sambil membersihkan roknya yang kotor.

"Makasih yah," ucap Rara tulus menatap orang yang membantunya berdiri. Mata mereka bertemu kemudian Rara berbalik dan melihat apa yang ditabraknya dan...

Tatapan dingin dan datar di lihatnya.
"Maaf tadi Gue lari soalnya buru-buru jadi ga li-"

"Hm," gumam Kenzo memotong ucapan Rara dengan dingin dan kembali melangkah meninggalkan mereka.

Rara menatap punggung Kenzo dengan memajukan bibirnya kesal, karena belum menyelesaikan omongannya.

"Lo anak baru ya?" Tanya Alvaro karena melihat Rara yang terlihat tak mengenal mereka yang notabenenya most wanted Harapan High School.

Rara sontak kembali mengarahkan pandangannya pada Alvaro.
"Eh iya," sahut Rara cengengesan.

"Gue Alvaro, nama Lo?" lanjut Alvaro.

"Rara," sahut Rara sambil tersenyum dan melihat dua orang lain yang sedari tadi hanya menjadi penonton.

"Dan kalian?" lanjut Rara

"Gue Rifki dan ini Reza" sahut Rifki.

"Reza yang paling ganteng di sekolahan sini," sambung Reza pada ucapan Rifki sambil tersenyum bangga.

"Kaga tau malu lo," umpat Rifki sambil menggandeng kasar leher Reza.

"Kita duluan ye Al, jagain anak orang. Jangan lo apa-apain," pesan Rifki kemudian langsung menarik paksa Reza yang meronta sedari tadi.

"Rifki uhukkk.. Gue bisa mati njirr" pekik Reza yang setia memukul  lengan Rifki dengan geram.

Rara tertawa melihat tingkah mereka. Baru hari pertama udah ketemu sama orang-orang yang kelakuannya macam-macam.

Alvaro melihat mata bulat dan lesung yang terlihat ketika Rara tertawa

"Manis.." Batin Alvaro kemudian ikut tersenyum.

"Mau kemana buru-buru?" tanya Alvaro

"Oh itu. Sebenarnya Gue nyari ruang kepala sekolah tapi ga ketemu-ketemu. Yaudah Gue jadi panik terus lari-larian," cengir Rara yang membuat Alvaro kembali tersenyum.

"Yaudah gue anter lo," ajak Alvaro dan berjalan mendahului Rara

"Makasih Alvaro," kata Rara dengan mata berbinar dan berjalan mengikut Alvaro

"Panggil aja Al," sambung Alvaro di tengah perjalanan.

"Oke Al," sahut Rara antusias karena memiliki kenalan baru secepat ini.












Jangan lupa vote dan Comment nya 😊✨💙

About You, My Ice Boy (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang