51• Kiss You (2)

518 36 62
                                    


~Coba untuk maafin dia juga. Aku ngerti perasaan dia. Dia juga sama kayak aku Ken, Sayang sama kamu.

-Rara Melita-










"Kak Kenzo," panggilan itu menggema di dalam kantin membuat empunya yang dipanggil sontak menoleh.

"Ya?" tanya Kenzo setelah yang memanggilnya tadi telah sampai tepat dihadapannya dan teman-temannya.

"Kak Kenzo boleh minta tolong?" tanya Fiona dengan menunjukkan Puppy Eyes nya.

Sebelah alis Kenzo terangkat. Nih anak baru kemarin kenal udah sok akrab.

"Apa?" tanya Kenzo penasaran.

"Siang ini Papa gak bisa jemput Fiona disekolah. Kak Kenzo bisa nganter Fiona ke rumah? Soalnya Fiona takut," jelas Fiona yang terdengar begitu aneh di telinga mereka semua.

"Urusannya sama gue apa?" tanya Kenzo yang diangguki cepat oleh Reza.

"Bos gue udah ada Pacar Dek, kalo gak kenal ntar bang Reza kenalin ye," sambung Reza.

"Cewenya Kenzo galak. Lo gak takut?" timpal Rifki yang masih penasaran dengan gadis didepannya ini. Mustahil jika dia tidak mengetahui bahwa Rara dan Kenzo berpacaran. Siapa sih yang tidak mengenal dan mengetahui setiap pergerakan Kenzo di pelita High School?.

Fiona menggeleng cepat.
"Kan Kak Kenzo baik dan pasti ngelindungin Aku dari bahaya," ujar Fiona percaya diri kini membuat mereka semua hampir muntah. Apa? Kenzo peduli? Tentu saja tidak. Mengapa anak ini begitu yakin?

"Lo kesambet apa?" tanya Kenzo sarkas membuat tawa Reza untuk meledek Fiona hampir pecah jika tak dihadiahi tatapan tajam oleh Alvaro.

"Gak boleh gitu," ujar Alvaro penuh penekanan tanpa mengeluarkan suara.

"Ampun bosku," sahut Reza mengikuti cara bicara Kenzo dan mengangkat kedua jarinya ke udara membentuk huruf V.

"Jangan ganggu gue. Lo salah paham," sambung Kenzo yang kemudian bangkit dari duduknya berniat meninggalkan kantin dan mencari gadisnya.

Ah dia sangat merindukan Rara padahal mereka baru berpisah beberapa jam yang lalu karena Kenzo dan teman-teman ya membolos jam pelajaran pertama hingga bel istirahat berbunyi. Meskipun mereka tergolong anak yang jarang berbuat ulah, tidak menutup kemungkinan mereka untuk membolos sesekali.

"Ih Kak Kenzo kok gitu?" gerutu Fiona yang refleks menarik lengan Kenzo ketika Kenzo berjalan melewatinya.

"Lepas!" ujar Kenzo dingin dan menepis tangan Fiona darinya.

"Lo udah gila!?" tanya Kenzo menatap tajam kearah Fiona membuat Reza, Rifki dan Alvaro ikut bangkit. Tak percaya dengan sikap Fiona yang menurut mereka sangat berani.

"Maaf, aku gak niat buat Kak Kenzo marah.." lirih Fiona yang menunduk dengan suara yang lemah dan hanya bisa didengar oleh Kenzo.

Bahunya bergetar menahan tangis membuat mereka berempat tersentak termasuk Kenzo.

"Udah-udah Fiona ama abang Al aja, Masih kosong tuh. Apalagi gantengnya juga sebelas dua belas kayak gue sama Kenzo," ujar Reza yang maju untuk mencairkan suasana karena melihat perubahan mood Kenzo yang semakin buruk.

"Sekate-kate lo Rez, si Al ama Kenzo ogah disamain ama lu," sarkas Rifki membuat Alvaro mengangguk dengan cepat.

"Bener kata Rifki. Demi apapun gue gak rela Rez, maafin gue," sambung Alvaro dramatis membuat Rifki tertawa puas. Seakan-akan menang perdebatan dengan Reza adalah visi dan misi utama dalam hidupnya.

About You, My Ice Boy (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang