~Lo kayak Es Krim Vanila, sama-sama bisa memperbaiki mood gue, dan... Sama-sama gue sukai"
-Rara Melita-
"Ken kita nginep dirumah lo aja gimana? Sekalian beres-beres sekalian besok barengan datangnya" tanya Alvaro yang diangguki oleh Kenzo yang menyetir di sebelahnya.
Hari ini mereka sengaja datang dijemput oleh Kenzo dan tidak membawa kendaraan masing-masing.
"Bener tuh, sekalian main PS, pesen Pizza, umm makan masakan Bi Inem yang enak.." timpal Reza yang sibuk mengunyah snack nya di belakang bersama Rifki.
"Urusan lo makan aja Rez" sahut Alvaro yang menoleh dan menggelengkan kepalanya melihat dua temannya yang makan seperti orang kelaparan.
"Jangan berantakin mobil gue woi" Omel Kenzo yang melirik mereka dari spion depan mobil.
"Iya-iya, si Reza bakal nyedot ampe abis nih sisa-sisa. Tenang aja" timpal Rifki membuat mereka semua tergelak.
"Kita jadinya ke mall beli tenda aja nih? Ga sekalian pasokan pengisi perut buat tiga hari?" tanya Reza.
"Tenang Rez, gue borong sama mbak-mbak kasirnya sekalian buat elo" ujar Rifki menepuk bahu Reza lagi-lagi membuat mereka tertawa kembali.
"Kita ke sana nyari tenda doang. Habis itu masalah lain lo yang atur dah, gue males ga ikutan" tolak Kenzo.
"Kenzo mah gitu. Kita selalu ditinggalin" keluh Reza dramatis membuat Kenzo bergidik ngeri.
"Bodo amat" sahut Kenzo membuat Rifki menepuk-nepuk pundak Reza.
"Gue tau sakittnya bro" ujar Rifki dramatis diikuti oleh Reza yang memasang tampang mewek.
"Punya temen yang waras cuman sebiji" Ucap Alvaro yang menatap geli kedua temannya itu dibalas oleh tawa kecil dari Kenzo.
***
"Bagus gak?" tanya Rara yang mencoba sweater berwarna peach yang terlihat lembut dan hangat itu, sangat cocok dengan Rara.
"Bagus Ra!! Kita emang harus beli jaket ama sweater. Soalnya bakal dingin banget" ucap Kayla.
"Oh iya bener.. Bakal dingin ya.." gumam Rara.
"Kenapa Ra?" tanya Sheren yang melihat raut wajah Rara yang berubah.
"Itu.. Gue gak tahan dingin. Gue emang suka hujan, tapi gue gak boleh lama-lama di bawah hujan apalagi di udara yang dingin. Bisa sesak napas.." jelas Rara.
"Kalo gitu kita harus nyari yang hangat Ra buat lo" Ucap Misel yang diangguli oleh Kayla dan Sheren.
"Umm ini bagus Ra" ujar Misel yang mengangkat sebuah jaket tebal berwarna putih membuat Rara tersenyum.
"Iya, gue mau. Keliatan manis" sahut Rara yang menerima jaket itu.
"You'll look so pretty" ujar Sheren tersenyum dibalas oleh senyum manis Rara.
***
"Udah semua?" tanya Kayla yang duduk di bangku panjang meregangkan otot-ototnya yang nyeri.
"Cukup deh, udah 5 jam kita keliling ga berenti" sahut Rara yang ikut duduk bersama Kayla.
"Cari makan dulu yuk" ajak Misel yang masih tampak stabil bahkan dengan 5 kantong belanjaan di tangan kecilnya.
"Yuk" jawab mereka serempak.
Mereka memasuki salah satu Caffe yang berada di dalam mall.
Deg..
Rara melihat seseorang yang familiar.
KAMU SEDANG MEMBACA
About You, My Ice Boy (SELESAI)
Jugendliteratur[FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA] *Part-part awal masih dalam proses revisi. Mohon maaf jika banyak typo dan kesalahan dibagian awalnya. ***** Dapat mengakibatkan baper dan nyesek diwaktu yang bersamaan. Sudah siap? Let's Start ! ***** Kenzo, orang...