~Perasaan cinta itu tak bisa terbagi apalagi dibagi. Bukan juga perihal komitmen maupun janji.
Ini hanya tentang ketepatan dalam menjatuhkan perasaan itu sendiri.---
"Ra.." panggil Kenzo pelan masih memeluk gadis itu.
"Hmm?" gumam Rara.
"Jangan dekat-dekat sama Alvaro lagi" sambung Kenzo tiba-tiba membuat Rara refleks melepaskan pelukan dan menatap Kenzo heran.
"Kenapa?"
"Pokoknya jangan" sahut Kenzo dengan memelas membuat Rara menautkan kedua alisnya.
"Kenapa sihh" ucap Rara tak sabar.
"Gue gak suka" sahut Kenzo membuang mukanya menahan malu.
Sedangkan Rara terdiam mencoba mencerna apa yang Kenzo katakan.
"Lo.."
"Yuk balik. Udah gelap" ujar Kenzo memotong omongan Rara dan langsung berdiri menggenggam tangan Rara dan menariknya ikut berdiri.
Kenzo pun melompat mendahului Rara.
"Turun sini, pelan-pelan". Ujar Kenzo.
Rara pun menuruni perlahan tumpukan batu tersebut mencari pijakan yang aman dan bisa menopang tubuhnya.
Srtttt...
Rara memilih pijakan yang salah membuat kakinya terperosot.
"Aaaa" pekik Rara menutup matanya kuat-kuat.
Tidak. Ia tidak jatuh. Ia berada di pelukan Kenzo sekarang.
"Udah meremnya?" goda Kenzo terkekeh.
Rara pun mendesis pelan dan melepaskan dirinya dari Kenzo
"Ma-makasih" ucap Rara terbata membuat satu cubitan pelan mendarat di pipinya."Iya. Ayok" ajak Kenzo menggenggam tangan Rara dan berjalan meninggalkan tempat tersebut. Sedangkan Rara memegang pipinya di balik punggung Kenzo menahan jantungnya yang hampir meledak.
"Ken.." panggil Rara.
"Ya?"
"Soal yang tadi"
"Apa?"
"Alvaro".
Kenzo terdiam tak menjawab meredam salah tingkahnya. Rara menatap Kenzo yang tak menghentikan langkahnya ataupun berbalik menatapnya meminta jawaban.
"Ken, jadi Lo cem.."
"Diem atau gue cium" potong Kenzo membuat Rara spontan menutup mulutnya.
"Mesum!!" seru Rara tak terima setelah mengumpulkan kesadarannya.
"Bodo amat" sahut Kenzo sambil menutupi senyumnya.
***
"Hayoo dari mana lo berdua" heboh Rifki saat melihat Rara dan Kenzo yang berjalan beriringan dengan Rara.
"Liat sunset" jawab Rara terkekeh.
"Hmmm.. Liat sunset berdua, posisi lagi di pegunungan. Arah datangnya dari hutan pula.." timpal Reza memicingkan matanya.
"Ini lagi, make jaket Kenzo" sambung Reza menunjuk Rara dengan setengah memekik."Biasa ajaaa Rez, Kenzo udah besar" timpal Rifki menepuk-nepuk punggung Reza membuat Rara menutup wajahnya yang bersemu.
"Kita gak ngapa-ngapain!" bela Rara tak terima membuat Kenzo tertawa kecil.
"Yang bilang kita ngapa-ngapain siapa Ra" sahut Kenzo membuat Rara melototkan matanya mendengar Kenzo yang terlihat begitu santai.
"Nah bener tuh! Kita gak bilang apa-apa ya gak Rif" sambung Reza dan diangguki cepat oleh Rifki membuat Rara berdesis.
KAMU SEDANG MEMBACA
About You, My Ice Boy (SELESAI)
Teen Fiction[FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA] *Part-part awal masih dalam proses revisi. Mohon maaf jika banyak typo dan kesalahan dibagian awalnya. ***** Dapat mengakibatkan baper dan nyesek diwaktu yang bersamaan. Sudah siap? Let's Start ! ***** Kenzo, orang...