58 • Takdir

405 25 37
                                    

~Aku pikir ini hari yang bahagia. Tapi ternyata Aku salah Ken.

-Rara Melita-











"Pergi!!!" teriak Rara menggelegar memenuhi seluruh ruangan yang gelap itu.

Tubuhnya bergetar hebat membuat Arga tersenyum miring.
Ia pun berjongkok dihadapan Rara dan menatap gadis itu lekat.

"Aku kangen banget sama kamu Ra," ujar Arga mendekatkan wajahnya sambil berusaha meraih tangan Rara yang langsung ditepis kasar.

"Jangan ganggu Aku Ga! Pergi! Gak cukup kamu ngancurin hidup Aku?!" teriak Rara mengusir lelaki gila dihadapannya ini.

"Hey come on babe, Aku gak akan kasar lagi sama kamu," ujar Arga dengan nada yang terdengar sangat menakutkan bagi Rara.

Arga memperhatikan keadaan sekitar memastikan bahwa Kenzo tidak akan berada disini dalam waktu dekat. Melihat Arga yang mulai lengah membuat Rara berangsur bangun.
Rara mengumpulkan kekuatannya yang tersisa dan bangkit dengan cepat kemudian berlari sekuat tenaga ke arah pintu keluar.

Arga pun tersentak melihat Rara yang langsung dengan cepat berlari. Dengan langkah yang lebar dan cepat Arga mengejar dan menarik kasar tangan Rara yang hampir menarik knop pintu rumahnya. Arga pun mendorong tubuh Rara hingga menghantam tembok di belakang pintu.

Aaakkkh

Rara berteriak saat Arga melayangkan kepalan tangannya ke udara.

Brak!!

Tangan Arga mendarat tepat di samping Rara, lebih tepatnya mengenai tembok rumah Rara.
Rara pun langsung lemas dan merosot kan dirinya. Trauma nya kembali. Semua kejadian hari itu kembali terputar di kepala nya secara berulang-ulang. Ia menjambak rambutnya sendiri agar semua rangkaian peristiwa itu segera keluar dari kepalanya.

Arga membuang napas kasar. Hampir saja ia menyakiti Rara lagi. Ia harus menahan dirinya dan tidak boleh membuat Rara takut.
Ia pun berjongkok dan menatap Rara yang sedang memeluk kedua lututnya yang bergetar.

"Ra," panggil Arga lembut meraih tangannya.

"Jangan sentuh!" teriak Rara mendorong Arga membuatnya sorot matanya kembali berubah tajam.

"Kenapa? Hah?" tanya Arga dengan nada tak suka.

Rara terisak dengan kuat berharap Kenzo datang. Ia menyesal tidak mengikuti perkataan Kenzo. Ia ingin bersama Kenzo, dan tak pernah berpisah dari Kenzo.

Tangisnya semakin pecah. Hanya satu nama yang selalu terputar di kepala nya sekarang.
"Kenzo.. Ken, tolong," isak Rara yang tak mampu bertahan lebih lama lagi.

Arga mengeraskan rahangnya hingga urat-urat pada sekitar leher dan pelipisnya menegang "Gara-gara dia?! Karena dia gue gak boleh nyentuh lo?" teriak Arga membuat Rara menutup kedua telinganya.

Arga menarik dengan kasar kedua tangan Rara dan menarik rahang kecil Rara dengan kasar, sehingga mata Rara yang sembab bisa bertemu dengan matanya. Cahaya remang dari lampu teras membuat Rara bisa melihat sorot mata Arga yang mengisyaratkan bahwa ia siap membunuhnya kapan saja.

"Gue bakal buat dia mati."
Ucap Arga penuh penekanan di setiap kalimatnya membuat Rara semakin terisak dan menggelengkan kepalanya memohon. Arga langsung bangkit dari duduknya. Ia tau Arga. Arga akan melakukan semua yang ia lakukan sampai itu terwujud.

"Jangan.. Jangan.. Bunuh aja gue Ga. Tapi jangan sakitin Kenzo," pinta Rara dengan suara parau memeluk kaki Arga dan berlutut dihadapannya.

Napas Arga memburu mendengar pernyataan Rara. Rara membela pria lain didepannya?

About You, My Ice Boy (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang