27 • Perasaan

668 48 12
                                    

~Gak ada yang bisa mengendalikan ataupun mengatur perasaan suka. Perasaan Itu pasti ada, walaupun gaada jaminan perasaan yang lo kasih akan balik ke elo sendiri.

-Alvaro Dirganra-

"Kenzo gak ngotak sumpah!" protes Rifki.

"Dia gak ngeliat Sheren apa gimana anjir" sahut Reza.

"Udah Buta, karna cinta" timpal Alvaro.

"Udah bisa nerima lo?" tanya Reza menoleh pada Alvaro yang sedang menatap lurus ke arah Rara.

"Kayaknya ga bisa untuk sekarang" sahut Alvaro yang langsung bangkit dari duduknya.

Tubuhnya memanas melihat Kenzo yang memanggil nama Sheren dan menempatkan Rara di posisi yang semakin tidak nyaman.

"Al, lo jangan ikutan buta woi" teriak Reza.

"Ini sekarang gantian lo sama Kenzo yang gila apa gimana?" sambung Rifki namun tak di hiraukan oleh Alvaro.
Yang ada di kepalanya sekarang, hanya Rara.

Rara menunduk memejamkan matanya kuat.
Tak tahan dengan posisinya yang tidak seharusnya ada disini.

Rara sontak membuka matanya ketika merasakan tangannya menghangat dan mendapati punggung Alvaro yang membelakanginya.

"Rara udah janjian sama gue Ken" ujar Alvaro yang berdiri tepat di depan Rara tanpa melepaskan genggamannya.

Kenzo menatap Alvaro yang menatapnya lekat. Matanya kemudian beralih ke tangan Rara yang di genggam oleh Alvaro erat.

"Kita duluan" sambung Alvaro yang tidak mendapatkan jawaban dan meraih kantong belanjaan di tangan Kenzo secara paksa dan menarik Rara pergi.

Rara pasrah mengikuti langkah Alvaro dengan menundukkan kepalanya tak berani menatap mata Kenzo.

Rasa sakit menjalar di hati Kenzo. Suaranya tercekat di kerongkongannya melihat Rara yang pergi.
Ingin Ia menghentikan mereka. Ia ingin berteriak memanggil nama Rara, tapi ia tidak sanggup.

"Ken.." panggil Rifki yang sudah berada di belakangnya bersama Reza.

Kenzo tersenyum kecut dan mengangkat wajahnya menatap Reza dan Rifki bergantian.

"Gue pengecut bro" ujar Kenzo membuat mereka semua terdiam.

"balik-balik" ajak Reza yang langsung melambaikan tangannya pada Kayla dan Misel.

Rifki pun tersenyum. Ia mengerti perasaan temannya itu.

Rifki menepuk pundak Kenzo perlahan "Kita balik duluan Ken" Ucapnya kemudian meninggalkan Kenzo dan Sheren.

Sheren menatap Kenzo yang menunduk dengan raut wajah bersalah membuat hatinya memanas.

"You like Her?" tanya Sheren to the point membuat Kenzo mengangkat wajahnya.

Kenzo terdiam.

"Gue nanya sama lo Ken" ujar Sheren tak sabar membuat Kenzo frustasi.

"Gue gak tau Eren" jawab Kenzo menghembuskan napasnya kasar.

"Jangan" jawab Sheren berjalan mendahului Kenzo

"Maksud lo?" tanya Kenzo yang mengikuti langkah Sheren.

"Jangan suka sama dia" sambung Sheren membuat Kenzo menarik lengannya sehingga matanya dapat bertemu dengan Kenzo.

"Kenapa?" tanya Kenzo membuat Sheren tersenyum kecil.

"Kamu berbahaya buat dia" sahut Sheren.

Kenzo menautkan kedua alisnya tidak mengerti dengan perkataan Sheren.

About You, My Ice Boy (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang