~ 'Kehilangan dirimu' adalah kata yang tak pernah sedetikpun terlintas olehku. Dan takkan pernah ku izinkan seorangpun mengambilmu dariku, termasuk takdir.
- Kenzo Anggara -
Terlihat 2 orang dibalik tenda sedang gelisah menunggu seseorang yang mereka nanti.
Mereka lega setelah muncul siluet hitam yang mengendap dari arah gelapnya hutan sambil tetap mengawasi sekitar.
Matanya tertuju pada 2 orang itu dan bergegas menghampiri mereka dengan perasaan campur aduk."Perintah lo gak ngotak tau gak! Gue nyesel juga kalo tau bakal gini," bentaknya kemudian membuka masker dan topi jaketnya dengan kasar.
"Udah lah, santai aja kali. Lo juga benci kan sama dia, gak usah dipikirin orang kayak gitu." sahut lawan bicaranya sambil menyibakkan rambutnya menampilkan smirk nya.
"Kalo sampai dia beneran mati, Lo yang harus tanggung jawab" jawabnya kembali penuh penekanan.
"Loh kok gitu. Lo yang udah nyelakain dia, bukan gue" sahutnya kembali membuat suasana semakin mencekam.
"Udah Guys, tenang aja. Ga ada yang tau" timpal seseorang yang sedari tadi hanya diam dan mendengarkan.
"Jadi kalian?" ujar Sheren yang terkejut dan kembali menyakini opininya setelah 'dia' yang baru saja sampai dari dalam hutan, refleks membalikkan badannya tepat menghadap ke arah Sheren.
"Ma-maksud lo apa?" Elak Vanessa terbata menyembunyikan masker yang ia pegang ke belakang punggungnya.
"Gue yakin itu lo!" teriak Sheren sedikit trauma menyadari kenyataan yang ia lihat sekarang. Ia yang menangkap sendiri pelaku itu.
"Ke-kenzo.." Ujar Valery berusaha tersenyum menyembunyikan rasa takutnya melihat Kenzo yang muncul dari sisi tenda dibelakang Sheren.
"Ken, Gue yakin. Itu dia!" ujar Sheren bersembunyi di balik pundak Kenzo dan meramas erat lengan Kenzo, menetralkan rasa takutnya yang kembali menghantui.
Mata Kenzo beralih satu-persatu secara bergantian dengan tatapan membunuh pada 3 orang yang gemetar dihadapannya sekarang. Napasnya memburu menahan emosinya yang begitu harus ia redam sekuat tenaga.
"Tujuan lo semua apa hahh?!" bentak Kenzo membuat Valery mundur dua langkah melihat tatapan tajam dari dalam mata Kenzo.
Beno dan beberapa guru yang sedang menunggu tim medis dan penyelamat terdekat yang berhasil dihubungi pun tersentak dengan suara Kenzo yang menggelegar dari sudut tenda.
Begitupun juga dengan mereka yang sudah kembali ke selimut hangatnya kini bergegas keluar dari tenda melihat apa yang akan terjadi sekarang.
Semua orang berdatangan dan saling berbisik melihat penampakan lima orang dengan hawa mencekam yang sangat kuat.
Valery, Vanessa maupun Vina bungkam seribu bahasa sekarang. Valery menutup matanya kuat memikirkan nasibnya setelah ini.
"Gue tanya sekali lagi. maksud lo semua apaa!" bentak Kenzo tak kalah kuat membuat tubuh mereka bergetar hebat.
"Dia Ken! Dia yang ngejar Sheren!" teriak Valery tiba-tiba menunjuk ke arah Vanessa membuat yang di tunjuk melotot tidak terima.
"Ini semua ide lo Val. Lo jangan munafik dan lari pas udah gini!" bela Vanessa.
"Gue gak tau apa-apa Ken, gue juga bingung sampai sekarang" ujar Valery meyakinkan Kenzo membuat Kenzo semakin memanas.
"Lo keterlaluan Val" teriak Vanessa yang membendung air matanya dengan wajah frustasi. Sama halnya Vina yang mematung dengan wajah pucat pasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
About You, My Ice Boy (SELESAI)
Teen Fiction[FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA] *Part-part awal masih dalam proses revisi. Mohon maaf jika banyak typo dan kesalahan dibagian awalnya. ***** Dapat mengakibatkan baper dan nyesek diwaktu yang bersamaan. Sudah siap? Let's Start ! ***** Kenzo, orang...