57 • Abadi?

338 26 66
                                    


~Permintaan kamu itu, doa aku setiap malam

-Kenzo Anggara-






























Kenzo menoleh kearah Rara yang sedang tersenyum lebar menatap langit pagi ini. Entahlah, ia terlihat sangat bahagia hari ini. Mungkin karena ini akhir pekan yang artinya mereka akan cepat pulang?

"Nyenyak tidurnya princess?"

"Iya," sahut Rara masih dengan senyumnya yang mengembang.

Kenzo juga refleks menarik sudut bibirnya dan mengacak pelan rambut Rara dengan gemas.
"Kenapa sih dari tadi senyum-senyum terus?" tanya Kenzo setelah menghentikan mobilnya saat lampu lalu lintas menunjukkan warna merah.

"Seneng aja," sahut Rara terkekeh pelan.

Rara menggeser duduknya dan melingkarkan kedua tangannya pada leher Kenzo.
Ia menatap Kenzo dengan tersenyum manis membuat Kenzo membeku.

"Aku sayang kamu Ken,"

Kenzo lagi-lagi tersenyum kemudian mengecup cukup lama kening Rara.
"Aku juga sayang kamu. Sayang banget malah," sahut Kenzo menatap manik mata Rara yang berbinar.

"Kamu jangan tinggalin aku ya Ken?" pinta Rara.

"Aku gak bakal tinggalin kamu Ra. Kan udah janji,"

Rara pun mengangguk dengan senang kemudian kembali ke posisinya setelah lampu kembali menunjukkan warna hijau.

***

"Anjing! Dimana Arga!" teriak Rifki membanting pintu kelasnya dengan kasar.

"Tenang dulu Rif," peringat Alvaro yang menepuk pundaknya pelan kemudian berjalan lebih dahulu masuk kedalam kelas.

"Dia gak masuk," ujar Alvaro setelah melihat bangku Arga yang kosong.

Rifki mengacak rambutnya kasar.
"Harusnya lo ngasih tau kita lebih cepat Ken," protes Rifki menendang pintu kelas itu.

"Gue tau lo emosi Rif. Tapi sekarang bukan waktunya untuk itu. Kita harus ngatur taktik untuk ngadepin apapun yang dia rencanain," ujar Reza menampilkan wajah serius yang sangat jarang mereka lihat.

"Gue minta bantuan sama lo semua. Lo semua tinggal stay dan tunggu sampai gue kabarin lo balik. Gue punya rencana," jelas Kenzo bersedekap dada sambil melihat kearah teman-temannya.

"Kita harus gercep Ken. Rara bisa celaka Ken kalau sampai Arga ngelakuin sesuatu yang berbahaya lagi," jelas Alvaro.

Kenzo terdiam kemudian mengangguk pelan.

"Gue akan jaga Rara gimanapun keadaannya," ujar Kenzo membuat mereka bertiga terdiam.

"Walau nyawa gue taruhannya," sambung Kenzo.

***

"Woi Sher. Kenapa lo? Kek orang kesurupan," nyinyir Beno yang melihat Sheren sedari tadi tersenyum sendiri. Sangat berbeda dengan Sheren yang selalu diam saat mulai ada jarak antara dirinya dengan Rara.

Sheren memutar bola matanya malas.
"Berisik," ujar Sheren menutup buku pelajarannya dan merogoh tasnya.

Udah siap?

Ting!

Tidak butuh waktu lama, ponselnya kembali berbunyi.

Arga :
Beres. Lo standby disini jam 6.

Sheren pun menarik sudut bibirnya naik setelah membaca pesan itu. Ia pun sedikit menoleh dan menatap Rara yang sedang bercanda ria bersama Kayla dan Misel.
Puasin kebahagiaan lo Ra. Karena ini hari terakhir lo di dunia.

About You, My Ice Boy (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang