60 • About You, My Ice Boy ( Ending )

715 45 22
                                    

~Kamu adalah alasan Aku untuk bertahan. Dan kamu adalah tujuan utamaku untuk hidup.
























"Ra.."

Isakan Rara tertahan mendengar suara bariton itu. Ia mengangkat kepalanya menoleh kearah sumber suara.

"Al," gumam Rara menatap Alvaro yang berdiri dihadapannya dengan tatapan penuh arti.

Alvaro maju, berjalan mendekati Rara dan berjongkok dihadapannya.
"Bangun Ra,"

Rara mematung. Menatap Alvaro yang bahkan tampak baik-baik saja setelah kehilangan sahabatnya.

"Malu diliatin," bisik Alvaro membuat emosi Rara terpancing.

"Malu?! Aku lebih baik malu seumur hidup daripada kehilangan Kenzo, Al!" bentak Rara dengan suara bergetar.

Alvaro menghela napas pelan dan mengacak rambutnya tampak sedikit bingung.

"Siapa yang hilang sih?" tanya Alvaro frustasi membuat Rara menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Hah?" beo Rara memasang wajah polosnya yang sembab akibat menangis.

Mama Rita pun tersenyum kikuk melihat para perawat yang menatap Rara penuh tanya.

"Sini," ujar Alvaro menarik tangan Rara menjauh. Rara pasrah mengikuti langkah Alvaro yang berjalan dihadapannya.

Rara ikut berhenti saat Alvaro membalikan badannya menatap lurus kearahnya. Rara mengangkat wajahnya perlahan, menatap kedalam manik mata Alvaro.

Alvaro mengarahkan dagunya kearah kiri. Tepat kearah sebuah pintu berwarna putih bertuliskan ruangan VIP.

"Masuk," titah Alvaro membuat Rara semakin bingung. Pikirannya benar-benar kacau sekarang. Bahkan untuk berkata-kata saja ia tak mampu.

Rara maju selangkah dan menggapai pegangan pintu yang terasa dingin. Ia memutar knop pintunya perlahan dan mendorong pintu itu hingga terbuka setengah.

Seulas senyum bertepatan dengan air matanya yang kembali terjatuh. Sudut bibirnya naik dan semua tenaganya seakan kembali terkumpul.
Kepingan hatinya yang hancur kembali tersatu melihat seseorang yang ia cintai itu kini tengah tidur ditengah ruangan yang cukup luas.

Kakinya spontan bergerak maju mendekati Kenzo yang masih nyaman menutup matanya.

Rara terisak kecil dengan senyum yang mengembang saat benar-benar memastikan bahwa itu adalah Kenzo. Rara menutup mulutnya agar isakannya terhenti.

Rara menggapai tangan kekar Kenzo yang tidak dipasangi selang infus, sambil duduk pada kursi di samping ranjang Kenzo.

"Ken," panggil Rara haru menaruh tangan Kenzo pada pipinya yang lengket akibat menangis.

"Aku kangen," adu Rara kemudian mengecup lama punggung tangan Kenzo dengan air mata yang jatuh membasahinya. Rara mengelap air matanya dan tersenyum menatap wajah Kenzo.

"Makasih udah bertahan buat aku," bisik Rara yang masih setia menatap wajah yang sangat ia rindukan itu. Menanti agar kedua mata itu kembali terbuka dan tangan kekar itu membalas genggamannya.

Rara setia duduk ditempatnya. Sahabat-sahabat mereka, termasuk Papa Romy, Papa Arjun, Mama Rita dan Kesya juga menemani Kenzo dan dirinya.

Rara menceritakan kepada Kenzo mulai dari kemarin hingga hari ini, seakan-akan Kenzo mendengarnya namun tak menjawab. Kesya datang duduk dipangkuan Rara dan ikut mengoceh, berharap Kenzo bangun dan kembali bermain dengannya lagi.

About You, My Ice Boy (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang