18 • Pengakuan

735 61 5
                                    

~Matamu indah, senyummu indah. Semua bagian dirimu terlihat indah dimataku, bagaimanapun caraku memandang.

-Rara Melita-

Kenzo meletakkan piring yang telah kosong dan meneguk sampai habis airnya.

"Masih laper?" tanya Rara.

"Nggak" jawab Kenzo.

"Kenapa lo gak mau makan dari pagi? Latian mati?" tanya Rara membuat Kenzo berbalik menatapnya datar.

"Udah dibilang sakit" jawab Kenzo malas.

"Terus masih sakit?" tanya Rara dijawab Kenzo dengan menggeleng polos membuat tawa Rara lepas.
"Kek anak kecil aja lu"Kata Rara disela tawanya membuat Kenzo cemberut.

"Jadi besok udah masuk sekolah dong" tebak Rara
"Hmm" gumam Kenzo.

"Oke siap bos. Kalo gitu gue balik dulu yah" Pamit Rara dan beranjak.

"Mau kemana?" tanya Kenzo menarik tangan Rara. Rara terpaku melihat telapak tangan Kenzo yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Pulang lah. Emang mau ngapain lagi?" Tanya Rara.

"Duduk" titah Kenzo.

"Gak" jawab Rara memeletkan lidahnya.

"Duduk atau gue cium" sahut kenzo santai membuat Rara sukses membulatkan matanya.

"Gila lo, awas ya kalo macem-macem. Gue pernah belajar bela diri dulu ya, dan udah pernah bawa pulang medali emas". ancam Rara berbohong dengan nada yang dibuat-buat.

"Gue gak becanda" sahut kenzo membuat Rara berdecak dan mendudukkan dirinya dengan keras ke sofa membuat Kenzo menahan senyumnya.

"Udah. Terus?" tanya Rara kesal.

"Terus..." ucap Kenzo mendekati Rara membuat ia menahan napasnya.

"Gue yang anter" ucap Kenzo segera bangun dan keluar kamar meninggalkan Rara.

"Iiiiish apaa sih!" gerutu Rara menghentakkan kakinya kesal.
"Lah main tinggal aja" lanjut Rara dan berlari mengejar Kenzo.

***

"Bi, Rara pulang dulu ya" pamit Rara mengeraskan suaranya dari ruang tengah.

"Iya, hati-hati non" sahut Bi Inem melambaikan tangannya.

Rara keluar dan melihat ke kiri dan kanan mencari Kenzo.
"Tuh anak ngerjain gue apa gimana sih".

"Pakek" sambung Kenzo dari belakang Rara dan menaruh sebuah helm ke atas kepala Rara.

Rara memperbaiki posisi helm itu dan mengikuti langkah Kenzo ke arah motornya.

Kenzo memakai helmnya dan menstarter motornya.

"Udah boleh naik belum?" tanya Rara.

Kenzo berdecak melihat Rara dan menariknya mendekat.
"Pake yang bener" ucap Kenzo sambil mengunci ikatan pada helm Rara.
"Udah" sambung Kenzo diikuti oleh Rara yang naik.

Kenzo melajukan motornya keluar dari gerbang yang dibukakan oleh Pak Paijo.

"Dadaaah Pak!" teriak Rara melambaikan tangannya diikuti oleh pak Paijo yang tertawa kecil dan membalas lambaian tangan Rara.

Mereka menyusuri jalanan kota Jakarta yang cukup ramai sore ini.

"Berenti di depan bentar dong, pengen beli es krim!" teriak Rara agar Kenzo bisa mendengarnya.

"Gak" jawab Kenzo membuat Rara cemberut.
Kenzo tersenyum melihat wajah Rara yang tertekuk itu dari spion dan membelokkan motornya.

"Rumah gue kan lurus Kenzoooo" lanjut Rara masih Kesal.

About You, My Ice Boy (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang