~Memang Sulit untuk menebak perasaan sendiri. Dan tak juga mudah untuk menebak perasaan seseorang.
Alvaro berbalik melihat Rara yang sedang melamun keluar jendela.
"Kenapa Ra?" tanya Alvaro.
Rara menggeleng pelan.
Alvaro pun memarkirkan mobilnya dan meraih tangan Rara.Rara tersentak dan memutar badannya melihat Alvaro yang sedang menatapnya sendu.
"Lo gak seneng jalan sama gue ya?" tanya Alvaro sedih.
"Gak. Bukan gitu Al, em..gue cuman lagi gak enak badan aja" sahut Rara mencari alasan.
"Kamu sakit Ra?" tanya Alvaro kemudian memegang kening Rara.
"Ga panas kok" lanjut Alvaro."Haduh mati gue" batin Rara.
"Eh itu.. Emm," Rara berpikir keras.
"Apa?" tanya Alvaro.
"Bulanan! Iya bulanan. Lagi sakit bulanan" sahut Rara cepat sambil tersenyum kikuk."Sakit ya? Ooh.. Yaudah lain kali aja kita perginya. Kita puter balik ke rumah kamu ya" ucap Alvaro sambil mengelus kepala Rara.
"Duhh maafin gue ya Al" ucap Rara dalam hati.
Alvaro pun memutar balik mobilnya kembali ke rumah Rara.
"Kamu istirahat ya Ra, jangan lupa makan" kata Alvaro setelah memarkirkan mobilnya di depan rumah Rara.
"Iya Al, makasih.. Sorry ya batal makan malamnya" kata Rara tak enak.
"Iya gapapa kok Ra" sahut Alvaro mengacak pelan rambut Rara.
"Yaudah Rara turun dulu ya" pamit Rara.
"Ra," kata Alvaro menahan pergelangan tangan Rara.
Rara berbalik menghadap Alvaro yang menatapnya sendu.
"Mungkin lo udah denger dari orang kalau gue playboy atau gimana.. tapi Ra,"
Alvaro mendekatkan tubuhnya ke arah Rara membuat Rara mematung.
"Gue serius sama lo. Lo udah berhasil ngehadirin rasa nyaman dalam hati gue yang udah lama gue ga rasain.. Percaya sama gue Ra, gue ga main-main" lanjut Alvaro dengan sungguh-sungguh."Al, sorry tapi gue,"
"Ga perlu dijawab sekarang kok, gue tau lo belum ngerasain yang sama kayak apa yang gue rasain.. Tapi gue bakal ngehadirin itu buat lo" ucap Alvaro sebelum Rara menyelesaikan kalimatnya kemudian tersenyum manis.***
Rara membaringkan tubuhnya ke kasur memikirkan perkataan Alvaro tadi.
"Duh gue ga bisa bales perasaan Alvaro.. gue sukanya bukan Alvaro tapi.."
Rara tersentak dan langsung duduk mengingat Kenzo.
"Haduhh Rara begoo, kalo Kenzo ngambek gimanaa. Terus kalo Kenzo ga mau kesini lagi? Aaagghh" Rara menghentak-hentakan kakinya kesal kemudian menghempaskan tubuhnya kembali ke kasur.
"Oh iya! Kayla sama Misel!" kata Rara kemudian mengambil ponselnya di dalam tas.
Rara:
"Kayyy"Kayla :
"Eh Rara, bentar"Kayla kemudian membuat grup Whatsapp dan menambahkan Rara dan Misel.
Misel :
" Hello, dengan princess Misel disini"Kayla :
"Princess pala lu"Rara :
"Gue lagi bingung :') "Misel :
"OMG beneran lo kan keluar sama Alvaro? Kok malah mainin HP sih Raa ganggu momen ae lu"
KAMU SEDANG MEMBACA
About You, My Ice Boy (SELESAI)
Teen Fiction[FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA] *Part-part awal masih dalam proses revisi. Mohon maaf jika banyak typo dan kesalahan dibagian awalnya. ***** Dapat mengakibatkan baper dan nyesek diwaktu yang bersamaan. Sudah siap? Let's Start ! ***** Kenzo, orang...