Kenzo melajukan mobilnya menyusuri jalan yang basah karena hujan tadi.
Ia membelokkan mobilnya masuk ke kawasan perumahan elit dan berhenti di depan rumah besar berwarna putih dengan pagar tinggi berwarna hitam.
Tampak seorang pria paruh baya berumur 50an berlari dari dalam rumah dan membukakan pintu gerbang.
"Sore den, Udah pulang ya" sapa Pak Paijo.
Kenzo pun tersenyum simpul ke Pak Paijo dan memarkirkan mobilnya di garasi.
Kenzo turun dan memasuki rumah yang tampak sepi seperti biasanya.
Kenzo menghela napas berat dan segera naik ke kamarnya.Ia membanting dirinya di atas kasur dan menutup matanya.
Terlintas dalam pikiran Kenzo tentang Rara.
Mengingat Rara yang begitu antusias dan selalu ceria membuat Kenapa ikut tersenyum tipis.Kenzo bangun dan duduk kemudian menggelengkan kepalanya menyadari apa yang baru saja ia pikirkan.
"Gila lo Ken" batin Kenapa yang segera beranjak dan pergi mandi meregangkan otot-ototnya.
***
Drttt..Drtt..
Mata Kenzo mengerjapkan matanya beberapa kali mendengar getar ponsel di mejanya.
Kenzo pun meraih ponsel dan mengeceknya dengan mengerutkan dahi.
Alvaro (grup KA2R)
Ken, buruan ke sini. Kita udah nunggu dari tadi.
Kenzo bergerak malas di atas tempat tidurnya kemudian bangkit mengambil jaket hitam dan helmnya menuju ke tempat Alavro.
***
Kenzo pun sampai di depan Cafe Royal tempat mereka berkumpul setiap hari dan memarkirkan motor hitamnya.
Kenzo pun masuk dan segera menuju tempat biasa mereka di bagian taman luar Cafe
"Dah sampe tu anak" kata Rifki sambil memajukan dagunya menunjuk ke arah Kenzo.
"Tuh Ice Americano lo. Udah gue pesenin tadi" kata Alvaro saat Kenzo menarik kursi di sebelahnya.
"Thank you" sahut Kenzo meneguk kopi dinginnya itu.
"weekend besok kemana nih?" tanya Reza.
"Males gua jalan-jalan" sahut Alvaro.
"Rumah Kenzo aja. Gimana Ken?" timpal Rifki.
Kenzo nampak berpikir.
"Gue ada urusan" sahut Kenzo melihat teman-temannya."Cielah sekarang udah sibuk aja nih. Kemana lo?" sahut Reza penasaran.
Kenzo mengangkat bahunya sambil meneguk kopinya lagi.
"Lo udah ada gebetan Ken?" tebak Alvaro.
"Ga kok" jawab Kenzo.
"Santai aja. Ga ada apa-apa" sambung Kenzo sambil tertawa kecil melihat ekspresi teman-temannya yang penasaran itu."Ga pernah loh lo mau keluar sendiri atau tanpa ngasih tau kita kemana" selidik Rifki dengan menyipitkan matanya.
Kenzo melihat teman-temannya satu persatu kemudian memajukan wajahnya ke tengah meja mendekati mereka.
Mereka pun mengikuti Kenzo dengan mendekat ke arah tengah meja."Kepo.." bisik Kenzo yang kemudian menyandarkan badannya kembali ke kursi.
"Ye gua tampol juga ni anak lama-lama" kata Reza ngegas.
Dengan Rifki dan Alvaro yang tampak kesal."sampe sore aja. boleh" lanjut Kenzo.
"Oke deh" sahut Alvaro.
Mereka pun saling bercanda diselingi dengan Reza dan Rizki yang selalu berdebat.
"Eh, em.. Menurut lo Rara cantik ga?" tanya Alvaro tiba-tiba pada mereka.
"Cantik lah, lucu lagi. Loh, emang Mau lu gebet lagi Al? Gila lu. Anak baik-baik tuh" sahut Reza.
"Emang gue kenapa? Gue keliatan mesum?" Tanya Alvaro dengan dahi menyerngit heran.
"Berapa anak cewe yang lo baperin terus ditinggal" sahut Rifki dengan nada dramatis.
"Gue serius kali ini kok ngedeketin dia"sahut Alvaro dengan nada santai.
Rifki, Reza dan Kenzo kaget mendengar pernyataan Alvaro yang terkenal 'playboy' diantara mereka itu.
Kenzo yang sedari tadi hanya mendengar pun berbalik menatap Alvaro setelah mendengar pernyataan Alvaro barusan."Gimana menurut lo?" tanya Alvaro pada Kenzo dengan memiringkan kepalanya.
Kenzo hanya diam dan mengangkat bahunya.
"Kalo cantik mah bilang aja. Susah amat lo muji orang cantik doang" sahut Alvaro tak terima dengan reaksi Kenzo.
"Kayak ga tau aja lo, Kenzo mah ga pernah muji cewe" sahut Rifki.
"Ya iya lah. orang Kenzo ga pernah muji cewe lain, setia sa.."
Brakkkk
Kenzo memukul meja di hadapannya memotong ucapan Reza.
Reza menelan salivanya disusul tatapan tajam Alvaro dan Rifki.
"Eng, bukan gitu Ken maksud gue, sorry" Cengir Reza sambil menggaruk tengkuknya.
"Gapapa" jawab Kenapa datar.
"Gue balik duluan" lanjut Kenzo dan bangun lalu pergi."Gila lo njing. Mau mati lo?" tanya Rifki sambil menoyor kepala Reza.
"Gua keceplosan anjirr" sahut Reza mengelus dadanya yang berdebar kuat.
"Untung aja si Kenzo ga ngamuk. Kalo enggak lu bujuk aja noh sendiri" sambung Alvaro pada Reza.
"Iya" maap" ucap Reza dengan memajukan mulutnya.
"Wait. Kenzo kok beda yah. Biasanya kalo kita ngebahas hal ini dia selalu ngamuk dan ngambek berhari-hari. lah ini? 'Gapapa' " kata Reza mengulang gaya bicara Kenzo yang datar tadi.
Mereka tampak berpikir dan melihat ke arah Kenzo yang sudah berada di atas motornya dan berjalan meninggalkan area parkir.
***
Kenzo melajukan motornya melewati jalanan ibu kota yang sejuk sehabis hujan sore tadi.
Tiba-tiba terlintas dalam pikiran Kenzo tentang Rara kemudian memilih berbelok ke perumahan flamboyan.
Kenzo pun berhenti di depan rumah Rara yang terdengar suara tv dan tawa ramai dari dalam sana.
Kenzo mendongkakkan kepala ke rumah pohon dibelakang rumah Rara dan tersenyum simpul lalu melajukan motornya kembali ke rumah.---
Typo bertebaran :)
Support me by your Vote. Thank you.
KAMU SEDANG MEMBACA
About You, My Ice Boy (SELESAI)
Ficção Adolescente[FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA] *Part-part awal masih dalam proses revisi. Mohon maaf jika banyak typo dan kesalahan dibagian awalnya. ***** Dapat mengakibatkan baper dan nyesek diwaktu yang bersamaan. Sudah siap? Let's Start ! ***** Kenzo, orang...