30 • Senja

631 54 18
                                    

~Senja itu cantik, tapi hanya sementara. Walaupun besok akan tetap ada, cantiknya tidak akan pernah sama.

                                                                   -Kenzo Anggara-

"Oke daftarnya semua udah gue terima, udah berdiri dalam bentuk kelompok kan ini?" tanya Beno.

"Iya!!" teriak mereka.

"Berhubung sekarang hari udah sore, semuanya nyari kayu bakar buat bentar malam ngebuka acara kita dengan api unggun. Inget pesen gue sebelumnya kalo gak boleh ada yang mencar. Gue disini sama anak-anak Osis yang lain bakal nyiapin makanan buat makan malem" Jelas Beno yang di angguki oleh mereka.

"Okeh waktunya 20 menit dari sekarang. Jangan jauh-jauh, disekitaran sini aja. Ntar kalo jauh kangen" sambung Beno tiba-tiba membuatnya mendapat sorakan dari mereka semua.

"Ayok" ajak Kenzo pada Rara yang menganggukinya dengan cepat disusul oleh Rifki dan Misel.

Seperti biasa, Kenzo selalu berjalan mendahului mereka karena dibekali dengan kaki panjangnya itu.

Rara menatap punggung Kenzo yang mulai berjalan memasuki area hutan.

"Lo berdua gak usah ngumpulin kayunya. Biar gue sama Kenzo aja" ujar Rifki.

"Loh kok gitu?" tanya Rara.

"Berat lah Ra. Kasian lo berdua" jelas Rifki yang di angguki oleh Misel.

"Kalo gitu kita bantu ambilin aja biar lo berdua yang mikul. Gimana?" tanya Misel.

"Boleh deh" sahut Rifki diangguki oleh Kenzo.

Rara pun mulai bergerak mengambil ranting kayu yang mengering di tanah. Tidak susah untuk mengumpulkannya karena memang sangat banyak kayu kering disini.

Kenzo mengikuti langkah Rara dari belakang.
Rara pun memungut satu per satu ranting dan memberikannya pada kenzo. Begitupun juga Rifki dan Misel.

"Nih" ujar Rara.

Kenzo pun mulai mengikat kayu yang sudah banyak itu dengan tali yang mereka bawa tadi.

"Udah cukup kan ini?" tanya Rifki diangguki oleh mereka bertiga.

"Yuk balik" ajak Rara.

Mereka pun berjalan beriringan.
Rifki dan Misel berjalan duluan sedangkan Rara dan Kenzo mengikuti dari belakang.

"Berat?" tanya Rara.

"Gak" jawab Kenzo singkat.

"beneran?"

"Iya Ra" jawab Kenzo menoleh pada gadis itu dengan tatapan meyakinkan membuat Rara tersenyum.

***

"Agh lengket banget dah ni kulit" gerah Misel di dalam tenda setelah mengumpulkan kayu bakar dan berganti pakaian menjadi Hoodie santai, sama halnya dengan Rara, Kayla dan Sheren.

"Ya mandi lah ke sungai" sahut  Kayla santai.

"Amit-amit. Gue mandinya pas subuh ntar biar kagak ada yang liat!" sahut Misel bersikukuh membuat mereka berempat tergelak.

"Dingin banget ya" ujar Sheren.

"Iya, Ra lo gapapa?" tanya Kayla menoleh pada Rara.

"Nggak kok. Santai aja, kan udah bawa persiapan" sahut Rara memegang selimutnya beserta jaket dan hoodie yang sudah ia persiapkan.

"Oke deh. Kalo lo ngerasa ga nyaman gitu langsung kasih tau ke kita" sambung Misel yang mulai mengunyah snack nya.

"Sel jangan numpahin ya lo. Awas kalo sampai tumpah gue tabok" ancam Kayla.

About You, My Ice Boy (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang