~Rasa takut terbesarku bukan lagi tentang kehilangan dia yang ku cinta. Tapi ketakutan terbesarku adalah saat dia yang ku cinta tidak merasakan hal yang sama denganku.
-Kenzo Anggara-
Kenzo refleks melepaskan pelukannya setelah suara Reza sampai ke telinganya.
"Rara?.." batin Kenzo tersentak melihat Reza yang berlari melalui pintu rooftop.
Kenzo berlari mengambil cepat jaket hitamnya yang tadi ia simpan di lantai.
"Pulang sama Gue" ulang Sheren tapi tak dihiraukan Kenzo.
Kenzo merasakan hatinya yang mendorong dirinya dengan kuat untuk segera pergi dari tempat itu. Ada gelisah yang membuat ritme jantungnya tak beraturan saat ini."Kenzoo. Gue lagi ngomong!" teriak Sheren tak sabar.
"Apa?!" bentak Kenzo kesal membuat Sheren terkejut.
"Sama gue, please.." lirih Sheren dengan menundukkan wajahnya.
"Sorry" ucap Kenzo mengusap wajahnya kasar menyadari ia baru saja membentak Sheren.
Sheren mengangkat wajahnya dan tersenyum manis.
"Jadi bareng?" ucap Sheren membuat Kenzo tak bisa berbuat apa-apalagi.Ia mengingat wajah Reza ketika berlari, memunculkan sesak di dadanya. Dia merindukan Rara.
"Ken.." ulang Sheren kepada Kenzo yang melamun.
"Jadi kan?"
"Hm" gimana Kenzo
"Okay, let's go!" sahut Sheren dengan semangat mendengar jawaban Kenzo.
***
"Ra, pelan-pelan. Jatuh woi" teriak Reza yang berusaha mengejar Rara.
Wajah Rara memerah menahan rasa malu, sakit hati dan cemburu yang campur aduk sekarang.
Brakkk...
"Awwh" rintih Rara saat bokongnya mendarat lurus ke lantai karena menginjak ujung anak tangga yang licin. Untung saja itu adalah anak tangga terakhir lantai 2. Jika tidak mungkin saja ia sudah terperosot jatuh dari atas.
"Tuh kan gue bilangin juga" omel Reza yang berlari menuruni tangga mengikuti Rara.
Rara terduduk dan menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangannya.
"Bangun lah Ra. Mau sampe besok duduknya?" sambung Reza yang sudah berdiri di depan Rara.
Rara terdiam. Hanya bahunya yang bergetar disertai isakan kecil.
"Ra, jangan nangis dong" ucap Reza memelas dan berjongkok di depan Rara.
Tangis Rara pecah membuat Reza ikut duduk di lantai dengan wajah frustasi.
"Untung kaga ada orang Ra, kalo nggak gue bisa digebukkin" ucap Reza menatap Rara.
"Ke-kenapa?" tanya Rara sesegukan tanpa mengangkat wajahnya.
"Ya iya lah ntar dikira gue yang ngebuat lo jatuh sampe nangis. Masa iya Reza yang penyayang dan manis gini ngebuat cewek nangis. Nggak yaaa, abang Reza gak gitu" sambung Reza dengan dramatis membuat Rara tertawa.
"Nah ketawa kan lu" sambung Reza ikut terkekeh.Rara mengangkat wajahnya sedikit memperlihatkan matanya yang sembab.
"Gue malu Rez" lirih Rara.
"Lah kenapa?"
"Gue nyari Kenzo dimana. Lari-larian kayak orang gila, ngotot sama lo dan Rifki, bahkan lo sampai cape-cape ngejar gue. Padahal Kenzo,.." Rara tersenyum miris tak bisa melanjutkan kata-katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
About You, My Ice Boy (SELESAI)
Teen Fiction[FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA] *Part-part awal masih dalam proses revisi. Mohon maaf jika banyak typo dan kesalahan dibagian awalnya. ***** Dapat mengakibatkan baper dan nyesek diwaktu yang bersamaan. Sudah siap? Let's Start ! ***** Kenzo, orang...