[FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA]
*Part-part awal masih dalam proses revisi. Mohon maaf jika banyak typo dan kesalahan dibagian awalnya.
*****
Dapat mengakibatkan baper dan nyesek diwaktu yang bersamaan.
Sudah siap? Let's Start !
*****
Kenzo, orang...
~setiap kenyataan pasti memiliki keadaan. Setiap kesenangan pasti memiliki kenangan dan Setiap kesedihan pasti memiliki kemirisan.
. . .
Cast Arga
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cast Fiona
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Kenzo menjauhkan tubuhnya ketika dirasanya Rara kehabisan pasokan oksigen disekitarnya.
Kenzo menyisipkan anakan rambut Rara pada telinganya kemudian tersenyum manis. Sangat manis hingga matanya menyipit.
"Ken,"
"Hmm?" gumam Kenzo menatap Rara dengan sendu.
"Apapun yang terjadi, jangan tinggalin Aku ya?" ujar Rara takut-takut namun penuh harap.
"Gak bakal Ra," sahut Kenzo lembut tanpa memudarkan senyumnya. Senyum yang hanya dimiliki oleh seorang Rara Melita.
"Jangan percaya sama kata orang," sambung Rara.
"Percaya kata orang?" beo Kenzo tak mengerti.
Rara mengangguk samar. "Cukup percaya sama Aku, jangan denger kata mereka. Aku gak mau kehilangan kamu," ujar Rara kemudian memeluk Kenzo menyembunyikan kepalanya pada dada bidang Kenzo.
Kenzo mengusap pelan kepala gadisnya itu dan menghalau berbagai pertanyaan yang bermunculan di kepalanya. Apa yang Rara sembunyikan?
***
"Baik Tuan muda,"
Pria berpakaian serba hitam itu keluar dari balik pintu setelah mendengar perintah tuan mudanya itu.
Kenzo menghela napas berat sambil menutup mata dan menyenderkan kepalanya ke sofa.
"Ada masalah?"
Suara bariton itu membuyarkan pikirannya yang sedang menyambungkan segala kemungkinan yang terjadi.
"Hmm," sahut Kenzo enggan membuka mata hingga Papanya ikut duduk.
