Jisoo sampai di rumahnya. Yesung dan Yoona sudah lama menunggu dan Namjoon nampak tidak terlalu peduli. Dia malah asik main video game di ponselnya.
"Dari mana? Kau larut sekali pulangnya." Yoona mendekati Jisoo dan merangkul anak gadisnya untuk makan di meja makan.
"Aku tadi dari rumah dosenku." Jisoo tidak berbohong untuk hal itu tapi kelihatannya dia harus berbohong dengan apa yang dia lakukan dengan Seokjin, bisa runyam masalahnya kalau sampai keluarganya tahu.
"Ah begitu, Eomma juga melihat kau dan dosenmu itu, Seokjin bukan namanya? Eomma melihat keakraban kalian." Yoona menggoda lagi dengan senyum jahilnya sedangkan Jisoo mengeleng lirih. Padahal mereka bisa di bilang lebih dari dekat karena telah melakukan banyak hal berdua.
"Jisoo kemari sayang." Jisoo melirik ke arah Yesung yang memanggilnya.
"Ada apa Appa?" Tanyanya dengan raut wajah bingung.
"Seharusnya hal ini Appa beri tahu padamu saat ada Namjoon tapi Appa rasa tidak apa-apa memberi tahumu sekarang."
"Pusat bisnis restoran kita akan di pindahkan ke Paris dan Roma jadi kita akan pindah ke Eropa." Seketika Jisoo membeku mendengar penuturan Yesung. Itu artinya dia harus pindah? Tidak! Dia masih harus belajar mengendalikan kekuatannya dengan Seokjin, dia tidak bisa seperti ini."Appa aku tidak mau pindah kuliah, sedikit lagi aku akan lulus dan aku mau lulus di Korea bukan di Eropa." Bela Jisoo dengan bola mata berbinar.
"Tapi kalau kau kuliah di sini kau akan tinggal sendiri nak, Namjoon saja akan pindah dan membantu Appa menjalankan bisnis disana. Eomma juga akan pindah dan membangun restoran disana." Yesung masih mencoba membujuk putrinya.
"Tidak Appa kalian sudah bekerja sedangkan aku masih kuliah dan aku akan lulus dua atau tiga tahun lagi, biarkan aku kuliah di sini dan jika aku sudah lulus nanti aku akan menyusul kalian." Yoona menggenggam erat tangan Yesung saat suaminya itu ingin bicara protes tapi kali ini Yoona kelihatannya memihak Jisoo.
"Dia sudah dewasa, biarkan dia pilih hal yang dia mau sayang." Yakin Yoona pada Yesung. Sementara itu Yesung hanya mampu menghelang nafas panjang dan menatap Jisoo dalam.
"Baiklah, tapi ingat tepati janjimu. Susul kami saat kau sudah lulus kuliah disini." Jisoo mengangguk mantap dan memeluk Yesung dengan eratnya.
"Gumawoyo Appa, aku sayang sekali padamu."
****
Hari ini Yoona dan Yesung berangkat ke Roma, Namjoon sudah pergi lebih dulu kemarin karena ada panggilan dari kekasihnya yang ada disana. Namjoon lebih suka wanita Eropa dari pada Korea.
Bukan hanya Jisoo yang mengantar tapi Daniel dengan ayahnya Siwon ikut mengantar. Jihyo pun juga ada untuk mengucapkan salam perpisahan.
"Aku serahkan Jisoo padamu ya Daniel. Akuharap kau bisa jaga dia." Yesung tersenyum hangat pada Daniel dan pria itu mengangguk mantap.
"Tentu saja Ahjussi, aku dan Daniel akan menjaga anak gadis kami ini." Canda Jihyo sambil tertawa yang tentunya membuat Yesung ikut tertawa.
Sebenarnya Jihyo menanggapi perkataan Yesung untuk membuat suasana agak mencari, dia tak suka suasana yang tegang seperti tadi dia juga tidak suka saat Daniel menuruti perkataan orang tuanya Siwon. Daniel dan Jisoo berusaha di jodohkan tapi Daniel dengan cepatnya menghindar dan berkata bahwa Jihyo adalah orang yang dia suka, tapi perasaan Daniel selalu di gantung.
"Baiklah kami pergi dulu." Yesung dan Yoona menaiki pesawat dan lepas landas menuju Roma. Jisoo agak kecewa dengan keputusannya untuk kuliah di Korea, sejujurnya dia mau bersama keluarganya tapi kelihatannya akan susah setelah mengenal Seokjin dan kekuatannya bisa di kendalikan. Dia harus belajar mengendalikan kekuatan dulu bersama Seokjin baru bisa menyusul keluarganya.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE SCENT (JinSoo)
FanfictionSetiap hari kita tidak lepas dari aroma, aroma adonan kue yang baru keluar open, aroma rumput yang baru saja di potong, aroma buku baru yang ada di toko buku atau perpustakaan, bahkan aroma bau sampah yang baru dibuang. Jisoo, mahasiswa tataboga ata...