Double up!
Pokoknya harus rame karena aku sudah susah payah up di waktu Yang sesibuk ini
Sedikit info jika CHAPTER PROLOG DAN PENOKOHAN DI TAMBAHIN CATSNYA CEKNYA!
Jan lupa vote dan komen ya, kek biasa 200 vote dan 150 komenan aku next
Jangan lupa juga! Yang baca story ini belum follow akun wattpad ku segera follow! Jan siders aja ya -,-
Happy reading
••••
Film sudah di putar namun jantung Seokjin terus saja berdetak terlewat kencang. Dia menatap Jisoo lekat Yang berada di sebelahnya dan layar lancap bergantian. Perkataan Jisoo saat film belum di mulai tadi membuat suasana hatinya mendadak kacau.
Sial jika ini bukan bioskop tentu Seokjin akan memeluk dan mencium Jisoo habis-habisan. Tapi Seokjin masih waras untuk melakukan hal gila itu di bioskop walau pun posisi duduk mereka sendiri sangat strategis, berada di belakang dan di paling pojok.
Saat adegan film itu memasuki pase lucu semua Yang ada di bioskop sontak tertawa tak ketinggalan Jisoo. Senyum dan tawa merekahnya membuat hati Seokjin berdesis sendiri, apa lagi wajahnya terpantul sinar remang dari layar bioskop membuatnya cantik berkali-kali.
Kelihatannya Yang Seokjin tonton bukanlah film di layar bioskop tapi dia hanya asik menatap Jisoo sedari tadi dan gadis itu nampakmnya tidak menyadari hal itu.
Sampai akhirnya film memasuki adegan dewasa dimana adega ranjang semua Yang ada di dalam ruangan itu hanya membisu dan Seokjin melotot sendiri, ah dia sampai lupa kalau memesan film dengan rate mature.
Di sebelahnya Jisoo malah menatap Seokjin dengan tatapan galak khas wajahnya, air mukanya nampak tidak bersahabat dan Jisoo melayangkan sebuah pukulan ringan pada dada Seokjin.
"Dasar mesum!" Serunya dengan suara terlewat pelan bahkan berbisik. Seokjin di buat tergelitik oleh Jisoo, menggoda Jisoo sangatlah menyenangkan bahkan memesan film seperti ini sudah membuat Jisoo sebal sendiri.
Saat film sudah memasuki fase ending Jisoo sudah terkantuk dan dia malah tertidur di bahu Seokjin. Lelaki itu hanya mengulum senyum.
Jas Yang dia kenakan sudah terbalut sempurna di punggung polos Jisoo di belakang. Untungnya gaun hitam Yang dia pakai hari ini tidak terlalu terbuka dan bagian bawahnya tidak terlalu terekpos jadi jas Yang Seokjin kenakan sudah cukup untuk melindungi punggu putih Jisoo
Sesekali tangan lelaki itu mengelus pelan kepala sang empu dan diam-diam Seokjin pun mengecup singkat kening Jisoo. Dulu lelaki itu sering melakukannya tapi kelihatannya perasaannya beda lagi, dia benar-benar sangat jatuh cinta pada gadis cantik Yang terlelap di bahunya ini. Rasa cintanya makin hari bertambah semakin besar dan Jisoo semakin hari semakin cantik saja di mata Seokjin.
Diam-diam Jisoo meremat sedikit kemeja Seokjin dan matanya sedikit mengadu lirih. Jisoo sedang bermimpi aneh saat ini.
****
"Di mana ini?" Jisoo melihat sekitar tapi hanya kegelapan Yang ada. Ini adalah dimenasi mimpinya dan rasanya ada Yang memasuki Jisoo saat dia lelap tertidur.
"Tenanglah kau akan aman." Suara aneh itu terdengar di pendengaran Jisoo, sebisa mungkin dia mencoba tenang walau pun rasanya bulu kuduknya sudah berdiri sedari tadi.
"Aku hanya mencoba membantu kalian berdua terbebas dari jeratan warna itu." Imbuh suara itu lagi mencoba menenangkan Jisoo.
"Maksudmu?" Jisoo bertanya kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SCENT (JinSoo)
FanfictionSetiap hari kita tidak lepas dari aroma, aroma adonan kue yang baru keluar open, aroma rumput yang baru saja di potong, aroma buku baru yang ada di toko buku atau perpustakaan, bahkan aroma bau sampah yang baru dibuang. Jisoo, mahasiswa tataboga ata...