Uwuw aku seneng banget kalau vote suka banyak hehe. Sesuai janji aku up karena udah 200 votean ya wkwk
Jangan lupa, target seperti biasa 200 votean dan makasih followers dah banyak aja 😊 selanjutnya buat yg baca blm follow aku harap follow ya, semakin cepat followers aku nyentuh 1000 semakin cepat juga aku update.
Happy reading ❤️💜
••••
Kejadian sebelum batu meteor
Gadis dengan gaun hanbok pink itu tengah membersihkan beras dan memasak makanan di dapur. Ayah dan Ibunya sedang pergi ke gunung untuk mencari kayu bakar beserta bertani di sana.
Dia diam di rumah dan membereskan rumah sambil memasak dan berkebun. Tidak jauh di ujung jalan setapak sana tinggal juga seorang lelaki Yang sudah berteman Lama dengan Jisoo yaitu Jinyoung.
Jisoo, Seokjin dan Jinyoung berteman bersama, tapi baru-baru ini ada seorang bangsawan bernama Hwang Sana yang bergabung bersama mereka.
Sana pernah bercerita pada Jisoo jika dia tertarik pada Jinyoung dan meminta dia meminta to long Jisoo untuk mendekatkan dirinya pada Jinyoung.
"Jisoo-ya, kau butuh pupuk untuk tanaman kebunmu?" Dari seberang Seokjin meneriaki Jisoo sambil mengangkat sebuah karung Yang sudah pasti berisi kotoran ternaknya.
"Tentu!" Jisoo berlari girang dari halaman rumahnya. Dia mengambil karung itu tanpa rasa jijik sedikit pun, Jisoo sendiri habis menjemur pakaian jadi tangannya sedikit basah.
Saat Jisoo ingin kembali Jisoo dan Seokjin agak kaget dengan kedatangan Hwang Sana dan Jinyoung. Di sini hanya Sana Yang memiliki darah bangsawan.
"Seokjin kau sudah siap?" Tanya Jinyoung Yang sudah menenteng kail pancingnya. Seokjin mengangguk mantap dan mengambil kailnya juga.
Hari ini mereka memang berencana akan memancing, awalnya hanya mereka bertiga saja Yang pergi namun kelihatannya Sana sedikit penasaran.
"Kelihatannya memancing itu menyenangkan." Ucap Sana sambil menyingkao gaunnya Yang terlalu panjang.
"Tidak juga Nona Sana, Nona harus sabar menunggu saat memancing." Sanggah Jinyoung lagi.
"Benarkah? Kalau begitu ajari aku ya!"
Mekera berempat melewati sungai dengan melompati batu-batu kecil, untungnya sungai tidak terlalu dalam jadi saat Jisoo terpeleset Seokjin dengan cekatannya membantu Jisoo berdiri walau bajunya ikut basah.
"Makanya aku tidak mengizinkan kau ikut, kau itu sangat ceroboh!" Omel Seokjin, tapi Jisoo hanya bisa diam toh itu memang salahnya
"Sudahlah Seokjin jangan mengomel lagi seperti kebiasaanmu, ayo cepat kita mulai memancingnya." Tegur Jinyoung mencoba membantu Jisoo.
Akhirnya mereka pun memancing dengan kail masing-masing. Sana dan Jisoo juga ikut memancing walau masih belajar dalam hal menarik kali namun Jisoo nampaknya belajar dengan cepat.
"Akan turun bintang jatuh saat malam ini jadi jangan ada Yang keluar rumah sesuai perintah raja."
Keempat remaja muda itu tersentak saat mendengar pengunguman di area alun-alun desa. Itu suara jendra kerajaan.
"Aku rasa kita harus mematuhi ucapan raja." Kata Jinyoung memecahkan sunyi, yang lain hanya mengangguk sesaat.
Selesai memancing mereka segera bergegas pulang saat matahari sudah turun. Sana sendiri katanya akan melakukan perjalan panjang besok mebgikuti kedua orang tuanya yang mendapat tugas dari kerajaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SCENT (JinSoo)
FanfictionSetiap hari kita tidak lepas dari aroma, aroma adonan kue yang baru keluar open, aroma rumput yang baru saja di potong, aroma buku baru yang ada di toko buku atau perpustakaan, bahkan aroma bau sampah yang baru dibuang. Jisoo, mahasiswa tataboga ata...