15 | Reinkarnasi

7.5K 482 66
                                    

Wanita dengan rambut anyaman panjang itu tengah memetik bunga kamomil untuk dibuat menjadi teh. Dia sedikit menyingkap gaun hanboknya agar tidak terkena lumpur pasalnya malam tadi hujan cukup deras mengguyur.

"Melelahkan, seandainya ada seorang prajurit atau mungkin pejabat meminangku pasti hidupku tidak akan sesusah ini." Omelnya sendiri pada dirinya.

Kim Jisoo, gadis yang berusia hampir dua puluh tahun dan belum menikah, dia mungkin akan di jodohkan oleh kedua orang tuanya jika belum mendapatkan lelaki mapan dan cocok.

"Akkhh sakit, apa ini?" Jisoo kaget saat tiba-tiba buah apel menimpa kepalanya.

"Maaf Kim Jisoo, aku tidak sengaja." Seorang pemuda dengan pakaian hanbok biru dan rambut yang di sanggul di atas.

"Kim Seokjin! Dari pada kau lempar apel-apel itu lebih baik kau makan saja atau beri makan kuda di ternak." Omel Jisoo mengadu sakit.

"Aku kan tidak sengaja, tapi apakah sakit? Kepalamu tidak apa kan?" Seokjin mendekat dan mengelus kepala Jisoo.

Jisoo mengelak, dia menolehkan kepalanya mencoba tidak menatap wajah Seokjin, kalau tidak jantungnya akan pecah dan wajahnya makin memerah.

Jisoo sebenarnya menyukai Seokjin, tapi dia tidak tahu Seokjin menyukainya atau tidak. Lagi pula jika Seokjin menyukai balik mereka tidak akan bisa menikah, kerajaan menegaskan untuk tidak menikah jika memiliki marga sama.

"Kalau kau sudah ayo cepat kita pulang, apelnya sudah aku kumpulkan, aku rasa Eomma dan Appa mu sudah menunggu." Jisoo tersenyum manis dan mengangkat keranjang yang sudah penuh dengan bunga kamomil. Seokjin lantas menjulurkan tangannya dan Jisoo menerima juluran itu.

Mereka berdua merupakan tetangga, kedua keluarga Kim itu cukup dekat dan seperti saudara. Tapi mereka memang sanak kerabat jauh, itulah sebabnya Jisoo tidak bisa menikah dengan Seokjin karena masih ada ikatan darah.

Saat ini mungkin abad 14 dan mereka hidup di zaman Dinasti Joseon dan raja yang memerintah mereka saat ini adalah Raja Sejong yang agung. Raja Sejong terkenal dengan kecakapannya dan tentunya ketegasannya. Kerajaan dari China tidak dapat menembus kerajaan Korea karena Militer dan tentara sangat kuat. Raja Sejong terkenal akan kemahirannya dalam ahli pedang dan hebat dalam strategi perang.

Saat berjalan pulang ke desa Seokjin menggenggam tangan Jisoo erat lalu menatapnya dalam.

"Kim Jisoo."

"Hmm?"

"Aku rasa aku menyukaimu."

****

"Ini gila!" Jisoo tidak dapat tidur, dia menutup tubuhnya dengan selimut dan rasanya pipinya sudah memanas saat membayangkan pernyataan cinta Seokjin. Setelah menyatakan rasa cintanya Seokjin tanpa rasa bersalah berlari begitu saja meninggalkan Jisoo dalam diam.

Kenapa lelaki selalu brengsek? Setelah membuat anak gadis orang terbawa perasaan malah di gantung dan menghilang. Dasar laki-laki!

"Kenapa dia sangat brengsek?!!" Jisoo tidak bisa tidur, dia memilih pergi keluar kamar untuk minum seteguk air.

"Apa itu?" Belum sempat Jisoo ke dapur saat melewati jendela dia melihat seseorang tengah duduk di depan pagar rumahnya.

"Jisoo?" Jisoo kaget, suara itu cukup familiar. Itu suara Seokjin.

"Kau Seokjin?"

"Iya ini aku, Seokjin."

Jisoo lantas membuka pintu belakang rumah dengan hati-hati dan berjalan perlahan, takut-takut nanti orang tuanya terjaga.

THE SCENT (JinSoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang