16 | Learn

7.2K 461 51
                                    

Biasanya setiap pagi di rumah Jisoo akan di suguhkan pemandangan Yoona yang tengah memasakan sarapan, Yesung yang membaca koran dan Namjoon yang malah asik bermain game tapi pagi ini agak berbeda karena Jisoo hanya sendirian di rumahnya.

Gadis itu memakan sup yang dia buat sendiri, kemarin dia memang sedikit mabuk tapi dia ingat sekali tentang mimpi malam tadi saat Seokjin mengantarnya, dia juga ingat Seokjin menciumnya sekilas dan menenangkannya, tapi entah kenapa pipinya mendadak merah dan degup jantungnya menjadi cepat karena memikirkan hal semalam.

"Jisoo dia hanya dosen mesum jadi kenapa kau berdebar begini?" Jisoo menepuk pipinya sesaat dan lanjut memakan sup serta nasinya. Ada apa dengan Jisoo?

"Oke setelah kuliah berakhir aku harus segera ke rumah Seokjin untuk belajar mengendalikan kekuatan ini." Gumamnya.

Setelah selesai menyantap makanannya Jisoo segera mengambil tas yang isinya buku dan laptop. Dia juga mengambil minuman kaleng di dalam kulkas lalu berangkat.

Saat sampai di depan pagar rumahnya setelah mengunci pintu Jisoo malah kaget melihat sebuah mobil terparkir di depan rumahnya, dan dia makin kaget lagi saat melihat Seokjin melepas kaca mata hitamnya sambil bersender pada pintu mobil.

"Sudah selesai sarapannya nona? Ayo silahkan masuk." Dengan narsisnya Seokjin melonggarkan kaca matanya tapi tidak melepaskannya sehingga kaca mata itu merosot sedikit ke bawah hidung mancungnya lalu mengedipkan sebelah mata sambil membuka pintu mobilnya.

"Seokjin aku akan naik bis." Jisoo menolak dengan dinginnya dan melewati Seokjin begitu saja, dia sedikit jijik dengan tingkah laku narsis lelaki itu.

"Wow sebuah kemajuan, kau tidak memanggilku Seonsaengnim lagi haha." Seru Seokjin sambil menepuk tangannya saking girangnya.

"Memangnya kenapa? Selisih umur kita paling cuma lima tahun." Ketus Jisoo sambil menatap tajam ke arah Seokjin.

"Wanita dengan sikap dingin itu tipe aku sekali loh." Jisoo kembali berdecak, kenapa Seokjin makin hari makin mengesalkan sih? Tapi kenapa juga dia jadi berdebar setiap dekat dengannya.

"Hei Seokjin dengar ya, kau hanya akan mengajarkan aku cara mengendalikan warna dan kekuatan ini tidak lebih, well jangan macam-macam!" Ancam Jisoo dan dengan ketusnya dia masuk ke dalam mobil Seokjin.

"Katanya mau naik bis." Goda Seokjin yang tentunya membuat Jisoo berdecak.

"Arraseo kalau begitu aku naik bis saja!" Jisoo yang marahnya sudah meluap pun membuka pintu mobil namun tangan kekar Seokjin segera menahannya dari luar.

"Aniya, aku tidak akan menggoda lagi. Gaja kita pergi!" Dengan cepatnya Seokjin segera berlari ke arah pintu pengemudi mumpung Jisoo sedang mau berangkat dengannya. Jarang-jarang gadis galak itu mau menurut padanya.

Seokjin mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan terbilang pelan, tentu hal itu membuat Jisoo berdecak, pastinya Seokjin mau berlama-lama dengannya.

"Hei kau jangan modus untuk berlamaan denganku! Jalankan mobilnya dengan cepat!" Sergat Jisoo setengah berteriak.

"Iya iya astaga! Kenapa kau galak sekali sih!?" Sebelum tangan Jisoo mendekat untuk mencubit atau menjambak rambutnya Seokjin dengan cepat menginjak pedal gas pada mobilnya, bisa bahaya kalau sampai rambutnya acak-acakan atau kulitnya tiba-tiba membiru. Yang ada nanti dia di selidiki oleh temannya Vernon, pasti pikiran Varnon akan melayang ke arah kegiatan ranjang.

"Kalau begitu yang cepat menyetirnya!"

"Ini sudah yang paling cepat sayang." Seokjin menyanggah dan menyelipkan godaan lagi pada kalimatnya.

THE SCENT (JinSoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang