***
Ternyata, aku sekelas dengan Lee Haechan juga.
Sejak tadi, ternyata anak itu duduk berseberangan dengan bangku Jaemin dan Renjun, tetapi aku baru sadar karena Haechan tidur dari jam pertama berlangsung hingga jam makan siang tiba.
Sepanjang pelajaran, aku tidak berbicara lagi dengan orang yang berbagi meja denganku alias Lee Jeno alias si kulkas hidup. Toh, dia juga tidak menunjukkan adanya tanda-tanda ingin diajak ngobrol olehku.
Sungguhan deh, jika boleh, aku akan dengan sukarela bertukar teman sebangkuㅡsiapa saja boleh, asal bukan Lee Jeno.
Tidak apa-apa aku duduk dengan si tukang flirting Na Jaemin atau si usil Lee Haechan ㅡatau siapa saja, asal bukan Lee Jeno.
Aura Jeno terlalu mencekam dan mengintimidasi, bahkan ketika dia diam saja dan tidak melakukan apapun.
Ah, ralat.
Terutama saat dia sedang diam dan tidak melakukan apapun. Aku kadang merinding sendiri saat tak sengaja bertatapan dengan kedua iris hitam pekatnya.
"Serius kau duduk dengan Jeno? Lee Jeno?"
Aku memutar bola mata tanpa menjawab pertanyaan Ryu. Anak itu sudah bertanya setidaknya lima kali sejak dia menjemputku ke kelas hingga sekarang kami sudah duduk manis di salah satu meja kantin.
"Memangnya kenapa?"
"Apakah dia mengajakmu bicara?" Ryu balik bertanya.
"Ya, dia memperkenalkan diri padaku," tukasku cuek, lalu dengan santai menyantap makan siangku. "Setelah itu kami tidak bicara lagi sampai kurasa aku sedang duduk dengan patung dan bukannya manusia."
Aku tersedak jus jeruk yang sedang kuminum ketika tiba-tiba Ryu memukul meja ㅡtidak keras namun cukup membuatku kaget. "Demi gigi taring drakula! Yang benar? Dia mengajakmu bicara? Literally, bicara? He talked to you?"
"Demi gigi taring drakula! Kau mau membunuhku?" dampratku kesal setelah semenit penuh terbatuk-batuk karena ulah Ryujin. "Memang kenapa, sih? Kenapa kau kaget sekali dia bisa bicara? Dia tidak bisu, Ryu."
"Livia, kau tidak tahu bahwa Jeno tidak pernah bicara pada siapapun kecuali dua teman dekatnya?" bisik Ryu seolah takut pembicaraan kami dicuri dengar.
Aku menggeleng polos. "Tentu saja aku tidak tahu, kau lupa aku pendatang baru di sini?"
Ryu nyengir lebar ketika menyadari kebodohannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CURSED BLOOD ✓
Mystery / Thriller[COMPLETED] [ft. nct dream] [TELAH DITERBITKAN OLEH PENERBIT OLYMPUS - sebagian part dihapus] ‼️AVAILABLE on SHOPEE‼️ Selama hampir enam belas tahun hidup, Livia Jung tidak pernah percaya jika mythical creatures seperti vampire, werewolf, fairy, wit...