13. investigation

7.7K 1.5K 128
                                    

"Kusarankan lebih baik kalian berhenti. Aku mungkin tidak bisa ingat semuanya, tetapi ini benar-benar berbahaya."

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Gila."

Satu kata itu terus menerus diucapkan Ryujin bahkan setelah kami bertiga diseret keluar menara batu secara paksa.

Guru-guru dan tim keamanan Morana kini sedang berkerumun di sekitar menara batu. Aku bisa melihat beberapa murid berdiri di dekat gerbang, namun langsung diusir secara kejam oleh Miss Krystal. Kecuali aku, Jaemin, dan Ryu ㅡkami bertiga masih ditahan untuk tidak meninggalkan TKP, meskipun harus berdiri agak jauh.

"Gila," bisik Ryu parau. "Ini benar-benar gila."

"Kau sudah mengatakan itu berulang kali," tukas Jaemin. "Tenanglah."

Ryujin memukul lengan Jaemin kencang. "Kau gila? Ada mayat ditemukan di dekat sekolah dan kemungkinan besar pelakunya si penculik kejam ituㅡ"

"Lia belum mati, Ryu," potongku. "Dia masih bisa diselamatkan, thanks to her half-fairy blood."

Untung saja Lia adalah keturunan setengah fairy. Luka di perutnya terbilang cukup dalam, namun berkat salah satu kemampuannya yaitu healing, setidaknya itu mengurangi dampak mengerikan yang kemungkinan bisa terjadi.

"Aku tidak menyangka si penculik itu berani menculik dan melukai keturunan half-fairy," kata Ryu emosi. "Kita harus secepatnya memulai penyelidikan."

Aku menghela napas berat. Jujur saja, sebagian dari diriku merasa marah karena si pelaku melakukan aksinya sangat dekat dengan kami.

Namun tidak bisa dipungkiri, ketakutan juga menjalari sebagian lain dari diriku. Aku yakin ini bukan penculikan biasa dan si penculik memang sangat terampil. Dia tidak meninggalkan jejak sedikit pun, bahkan bisa kabur secepat kilat. Padahal, aku dan Jaemin tadi sama-sama menggunakan kekuatan kami untuk berlari cepat ke arah menara, tetapi tetap saja kami terlambat.

"Kalian bertiga, bisa jelaskan apa yang terjadi?"

Kami bertiga langsung berdiri tegap ketika Miss Krystal menghampiri dengan wajah super seriusnya.

"Saya dan Livia tadi mendengar sesuatu dari arah hutan," kata Jaemin dengan lancar, sepertinya di sini hanya aku yang terintimidasi oleh tatapan tajam milik Miss Krystal. "Livia juga mencium bau darah dari kejauhan, karena itu kami langsung bergegas kemari dan menemukan Lia Choi."

Manik hitam pekat milik Miss Krystal memandangi aku, Jaemin, dan Ryu bergantian. Aku sampai kesulitan bernapas saking gugupnya.

"Oke, kalian tidak berbohong," simpul Miss Krystal dan aku tidak bisa lebih lega lagi setelah mendengarnya. "Good job, guys. Sekarang kembali ke asrama dan sebisa mungkin jangan menyebarkan berita aneh-aneh tentang ini."

THE CURSED BLOOD ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang