23. the culprit?

6.4K 1.4K 174
                                    

Dia pelaku penculikan beruntun yang kita cari-cari selama ini.”

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ada sekitar dua menit penuh aku dan Ryu masih mematung karena shock.

Akal sehatku kembali bekerja ketika aku menyadari jika darah masih mengalir deras dari luka-luka di tubuh Herin dan sosok pria yang tidak kami kenali itu.

"Liv, kau mau apa?" pekik Ryujin ketika melihatku bergerak mendekati dua korban.

"Luka mereka masih mengeluarkan darah."

"Lalu?"

"Ck, bantu aku mengurangi pendarahannya, Ryu. Kalau tidak mereka bisa mati!"

Sorot mata Ryu menyiratkan keraguan, namun dia tetap memberanikan diri untuk berjongkok di sampingku. Dia membuka telapak tangannya lebar-lebar, kemudian menggerakkannya di atas luka tusukan pisau yang menancap tepat di jantung pria asing itu.

Samar-samar, aku mendengar Ryujin merapalkan sesuatu dan secara ajaib, seberkas cahaya keemasan yang redup keluar dari ujung jari-jemari Ryu.

Aku berpaling ke tubuh Seo Herin yang penuh luka. Jari-jemariku menelusuri luka yang terbentuk memanjang di perutnyaㅡtempat yang paling banyak mengeluarkan darahㅡtanpa benar-benar menyentuhnya.

Kedua mataku terpejam, berusaha memfokuskan pikiran sembari mengingat-ingat mantra sederhana yang berguna untuk menutup luka yang pernah kubaca. Bibirku bergerak-gerak merapalkan mantera dan tiba-tiba aku merasakan sensasi panas menjalar dari dalam tubuhku, kemudian semuanya seolah berkumpul dan memusat di telapak tanganku.

"Wow, baru pertama kali ini aku melihatmu melakukan healing, Liv."

Suara Ryu yang penuh kekaguman membuatku sontak membuka mata.

Darah di perut Herin sudah berhenti mengalir karena lukanya sudah tertutup, meninggalkan segaris goresan luka yang mengering.

Wah, aku tidak percaya ternyata aku berhasil. Padahal ini pertama kalinya aku mempraktekkan mantera itu.

Mantera-mantera sederhana yang tertulis di buku Witch's Strengths and Weaknesses ternyata betulan manjur.

"Apa yang kalian lakukan?!"

Seseorang memekik keras dari belakang punggung kami dan aku jelas tahu itu suara Chenle.

Aku dan Ryujin menoleh secara serempak hanya untuk mendapati Chenle dan kedua teman dekatnya, Xiaojun sunbae diekori oleh beberapa anggota club jelajah alam, the dhampir gangㅡminus Jisung, Jaehyun sunbae, Miss Krystal, serta para guru, staff sekolah, dan tim keamanan Morana berbondong-bondong menghampiri kami.

"Sudah kubilang tunggu di dekat pohon ginko sana. Kenapa kalian malah ada di sini?" pekik Chenle penuh amarah. "Tahu tidak betapa khawatirnya aku melihat kalian berdua sudah tidak ada di tempat tadi?"

THE CURSED BLOOD ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang