21. another power

6.8K 1.5K 257
                                    

Get it, newbie girl?

“Get it, newbie girl?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Jaemin masih terdiam membisu bahkan ketika kami berdua sudah sampai di kastil. Raut wajahnya datar, sama sekali berbeda dengan sosok Na Jaemin yang selama ini kukenal sebagai tukang flirty.

"Liv, aku ke kamar duluan." Jaemin memaksakan senyum tipis padaku. "Kau juga istirahat sana."

Aku menatap punggung Jaemin hingga sosoknya menghilang di ujung tangga bagian Barat. Kentara sekali, Jaemin memang sedang banyak pikiran. Mungkin karena Seo Herin, pelaku penculikan golden apple yang kemungkinan besar adalah teman dekatnya sendiri, serta pertemuan singkat dengan kakak laki-lakinya tadi.

Omong-omong soal kakak laki-laki Jaemin, aku masih penasaran dari mana dia tahu namaku. Seingatku, kami belum pernah bertemu sebelumnya.

Siapa namanya tadi? AhㅡNa Yuta.

"Livia, kau sedang apa di sini?"

Sebuah suara familier membuyarkan lamunanku. Aku menoleh dan mendapati Huang Renjun sedang berjalan ke arahku. Kedua lengannya mengapit beberapa buku tebal.

"Mmm ... cari angin," jawabku asal.

Renjun menyipit curiga. "Seriously, Livia? Cari angin di depan pintu kastil?"

"Kau sendiri mau ke mana?" aku buru-buru mengalihkan topik sebelum Renjun bertanya aneh-aneh. "Kenapa membawa buku sebanyak itu?"

"Kau tidak lupa pada tugas Sejarah, 'kan?"

Astaga, tugas Mr. Park. Aku baru ingat minggu lalu kami diberi tugas untuk membuat makalah. Sialnya, tugas itu adalah tugas kelompok yang beranggotakan dua orangㅡagar tidak repot, Mr. Park menyuruh kami berpasangan dengan teman sebangku.

Singkatnya, aku satu kelompok dengan Lee Jeno.

"Omong-omong, kau lihat Jaemin?" tanya Renjun. "Aku mencarinya sejak pulang sekolah, tapi dia tidak terlihat dimana-mana."

"Tidak tahu," jawabku kelewat cepat. "Mungkin anak itu ada di kamarnya."

Lagi-lagi, kedua mata Renjun menyipit curiga. "Kalian berdua mencurigakan."

Aku pura-pura tidak pahamㅡsebisa mungkin tidak melakukan kontak mata dengan Renjun, atau dia bisa saja membaca pikiranku sekarang.
"Apa maksudmu?"

"Kalian berdua baru saja melakukan sesuatu yang aneh, ya?"

"Sesuatu apa?"

Renjun mengernyitkan dahi, terlihat berpikir. "Seperti kencan diam-diam di belakang kami semua?"

Aku rolling eyes meskipun diam-diam lega mendengar tebakan konyol itu.

"Tentu saja tidak."

THE CURSED BLOOD ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang