09. a vision

7.9K 1.6K 157
                                    

"You either dismiss it, or you accept that there is much more to the world than you think.

Perhaps it is really a doorway, and if you choose to go inside, you'll find many unexpected things."

― Shigeru Miyamoto

― Shigeru Miyamoto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ternyata Ryu seratus persen benar.

Aku bukan manusia. Enam belas tahun aku menjalani kehidupan yang kukira normal, dan ternyata itu semua hanya kebohongan belaka.

"Livia ..."

Suara Ayah kembali menyentakkanku pada kenyataan.

"Kenapa Ayah merahasiakan semuanya?"

Ayah menghela napas panjang, lalu menggiringku duduk di sofa. "Sekarang kau bisa bertanya apapun, Ayah akan menjawabnya."

Jujur saja, aku tidak tahu pertanyaan mana yang harus kutanyakan terlebih dahulu. Aku sudah sempat yakin bahwa aku tak akan terlalu kaget saat mendengar pernyataan dari Ayah ㅡtoh, Ryu juga sudah memberitahuku terlebih dahulu. Tetapi ternyata aku salah. Semuanya masih terlalu mengejutkan. Bahkan aku bisa merasakan gejolak aneh yang berputar-putar di perutku, seolah aku bisa muntah kapan saja. Mungkin disebabkan karena aku terlalu syok.

"Kenapa Ayah merahasiakan hal ini dariku?"

Ayah menatapku lamat-lamat, kedua iris matanya sudah kembali berwarna hitam.

"Karena Ayah ingin kau hidup normal, Livia," jawab Ayah dengan suara bergetar. Aku tertohok saat melihat netra Ayah berkaca-kaca. "Ayah merasa sangat bersalah karena kau harus lahir sebagai anak Ayah ㅡseorang vampire. Seharusnya kau bisa hidup sebagai manusia normal, seharusnya kau hidup seperti anak perempuan lainnya; pergi ke sekolah umum, tinggal dengan dua orangtua lengkap, punya banyak teman. Bukannya terjebak hidup bersama vampire tua seperti Ayah."

Mataku memanas dan jantungku seolah diremat kuat-kuat dari dalam ketika mendengar pengakuan Ayah.

"Ayah terlalu menyayangimu sampai tidak tega jika kau harus jadi makhluk seperti Ayah juga," lanjut Ayah. "Tetapi pada akhirnya, kau memang harus tahu. Rencana awalnya, Ayah ingin memberitahumu saat kau berumur tujuh belas tahun nanti."

"Kenapa?" tanyaku heran. "Apa bedanya sekarang dan nanti saat aku berusia tujuh belas?"

"Karena saat kau genap berusia tujuh belas tahun, mau tidak mau jati dirimu akan muncul dengan sendirinya."

Aku jadi ingat perkataan Ryu tentang kekuatan hybrids tempo hari. Berarti sekarang segelku sudah terbuka? Aku punya super-power?

Kalau berdasarkan adegan film superhero yang pernah kutonton, seharusnya di saat-saat seperti ini akan ada sesuatu yang berubah pada diriku. Misalnya seperti Peter Parker yang minus matanya mendadak hilang setelah digigit laba-laba, atau seperti Captain America yang tiba-tiba jadi kuat dan berotot.

THE CURSED BLOOD ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang