"The moon is my sun,
the night is my day.
Blood is my life,
and you are my prey."
***
"Hei, bagaimana selanjutnya?" tanya Jaemin. "Tidak ada satupun dari kita yang mengenal Kim Yeri."
Aku mendesah pasrah. Kami bertiga sekarang duduk di halte bus yang berada tidak jauh dari rumah Yeri. Saking semangatnya menyelidiki, rupanya kami jadi kecolongan. Tak ada satupun dari aku, Ryu, maupun Jaemin yang sudah memikirkan alasan macam apa yang harus kami karang saat datang ke rumah Yeri. Alias, kami tidak punya rencana.
Kami bukan teman sekolahnya ㅡkenal saja tidak.
"Bagaimana kalau kita menyusup saja ke kamar Yeri?" Ryu memberi ide. "Liv, kau kan bisa bergerak secepat cahaya. Manfaatkan saja kekuatanmu itu."
Tentu saja aku langsung menolak mentah-mentah. "Aku tak mau menjadi kriminal, okay?"
"Kriminal apanya? Kita punya tujuan yang baik!"
Aku rolling eyes sambil mendengus keras-keras. "Mau tujuanmu baik atau tidak, masuk rumah orang diam-diam itu adalah sebuah tindakan kriminal, Shin Ryujin."
"Aku tahu, tapi aku tak bisa memikirkan rencana lain lagi," desah Ryu lemas. "Kita harus segera kembali ke sekolah sebelum malam tiba."
Aku baru sadar jika kami sudah cukup lama berada di luar sekolah. Semburat-semburat jingga bergerak berarak-arak menghiasi langit. Matahari kini mulai bergerak perlahan menuju peraduannya. Kami harus kembali secepat mungkin ke sekolah sebelum ada yang sadar kami menghilang.
"Itu Kim Yeri, 'kan?" bisik Jaemin tiba-tiba. "Aku pernah melihat fotonya di koran."
Sontak, kami semua langsung memandangi arah yang ditunjuk Jaemin; seorang gadis berambut pirang panjang ditemani wanita berusia paruh-baya di sampingnya. Keduanya sedang berjalan sembari membawa kantung plastik ㅡpenciuman superku bisa memastikan jika itu adalah pizza.
"Kau benar, itu dia!" Ryu berbisik heboh. "Astaga, sepertinya dewi keberuntungan sedang ada di pihak kita."
Jaemin mendengus. "Dewi keberuntungan apanya? Kita tidak bisa melakukan apapun selain mengamatinya dari sini," ujarnya gondok. "Kalau kita menghampirinya dan langsung menginterogasinya, mungkin kita bisa dianggap mencurigakan."
Saat itulah, sesuatu berhasil mencuri atensi kami bertiga.
Sinar matahari senja terpantul dari kalung yang dipakai Kim Yeri. Dari jauh, aku yakin sekali liontin yang ia pakai berbandul apel. Sama persis seperti liontin milik Hina dan Lia.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CURSED BLOOD ✓
Mystery / Thriller[COMPLETED] [ft. nct dream] [TELAH DITERBITKAN OLEH PENERBIT OLYMPUS - sebagian part dihapus] ‼️AVAILABLE on SHOPEE‼️ Selama hampir enam belas tahun hidup, Livia Jung tidak pernah percaya jika mythical creatures seperti vampire, werewolf, fairy, wit...