ㅡspin off: she's gone

6.2K 1.4K 186
                                    

spin-off from
chapter 29 : unexpected

Jaemin berlari tergopoh-gopoh menuju arah kastil, sementara Park Siyeon masih tak sadarkan diri di dalam gendongannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin berlari tergopoh-gopoh menuju arah kastil, sementara Park Siyeon masih tak sadarkan diri di dalam gendongannya.

"Na Jaemin, apa yang sedang ㅡoh, astaga."

Kebetulan sekali, begitu memasuki lobby Redroofs, Jaemin berpapasan dengan Mr. Ong. Tak perlu banyak basa-basi, Siyeon langsung dibawa ke ruang kesehatan. Sepanjang perjalanan di koridor, Jaemin menceritakan secara singkat kronologi dia menemukan gadis itu di hutan.

Tentu saja, dia tidak menyinggung tentang penculikan golden apple. Jaemin hanya berkata bahwa dia dan Livia sedang mengobrol di samping danau Moraine untuk menenangkan diri setelah ujian, saat tiba-tiba terdengar suara teriakan dari arah hutan. Lalu ketika mereka berdua datang, Siyeon sudah tidak sadarkan diri dengan luka terbuka di lehernya dan darah mengalir deras dari sana.

Usai menyerahkan Siyeon sepenuhnya pada Mr. Ong, Jaemin buru-buru kabur sebelum dia ditugasi aneh-aneh.

Di pikirannya hanya ada satu hal: keselamatan Livia.

"Apa yang terjadi?" Mark Lee tiba-tiba muncul menghadang Jaemin yang baru saja keluar dari ruang kesehatan. Lelaki itu melongok ke dalam ruangan dan kedua matanya sontak membulat lebar. "Itu Siyeon, 'kan? Teman sekelasmu? Dia kenapa?"

"Hyung, apapun pertanyaanmu tolong disimpan dulu." Jaemin menghela napas frustasi. "Ada hal yang lebih penting untuk dicemaskan."

"Kenapa? Ada apa?"

Jaemin tidak menjawab, melainkan buru-buru menuruni tangga. Mark mengikuti dari belakang, masih dibuat penasaran kenapa Jaemin terlihat sangat panik. Namun, lelaki bermarga Na itu tidak mengindahkan satu pun pertanyaan Mark. Dia tidak bisa konsentrasi. Rasa takut dan cemas bersarang di hatinya, membuat sekujur tubuh Jaemin terasa dingin.

Bagaimana jika terjadi sesuatu pada Livia?

"Na, kau mau ke mana?"

Langkah kaki Jaemin otomatis berhenti saat berpapasan dengan Jeno yang sepertinya mau masuk ke dalam kastil.

"Kau dari mana?" tanya Jaemin dengan mata menyipit curiga.

"Dari taman depan. Kau tidak melihatku saat masuk tadi?"

Jaemin tidak bisa menilai apakah kali ini Jeno sedang berbohong atau tidak. Pikirannya sedang terlampau kalut.

"Minggir Lee Jeno, kau menghalangi jalan," celetuk Mark ketus.

Yang ditegur hanya memutar bola mata malas. "Aku sedang tidak ingin bertengkar denganmu."

Jaemin merasa kepalanya mau pecah. "Kalian berdua ... tolong jangan bertengkar. Lebih baik kalian bantu aku mencari Livia."

Satu nama itu sukses membuat Jeno dan Mark sama-sama terperangah kaget.
"Livia kenapa?"

"Dia hilang di hutan." Jaemin sengaja berbohong. Tidak mungkin dia menceritakan pada Jeno atau Mark tentang dirinya dan Liv yang sengaja datang ke danau Moraine demi mengungkap sebuah kasus penculikan.

THE CURSED BLOOD ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang