Agenda tidur siangku dan Ryujin terpaksa harus gagal.
Sekeras apapun usahaku untuk menenangkan diri, rasa gundah, gelisah, dan ketakutan yang bercokol di perasaanku itu sama sekali tak mau hilang. Seolah ingin menyiksa diri lebih lanjut, aku membaca kalimat demi kalimat pada suratku berulang-ulang;
Kau tidak ingin sekarat untuk yang kedua kalinya, bukan?
Aku bergidik ngeri. Baru tiga hari yang lalu aku nyaris mati di tangan Na Yuta, sekarang sudah ada lagi yang mengincar nyawaku?
Gila. Rasanya aku ingin kabur saja dari pulau terkutuk ini, lantas kembali ke Seoul dan mendapatkan kehidupan normalku kembali.
"Liv, wajahmu terlihat seperti seseorang yang hendak dihukum mati," cetus Ryujin yang kini sudah duduk di tepi ranjangku.
Astaga, aku sampai tidak menyadari pergerakannya.
"Nyawa kita memang sedang terancam, kalau-kalau kau lupa."
Well, lebih tepatnya aku.
Seperti korban-korban sebelumnya, Ryu pasti hanya akan disayat benda tajam dan diambil darahnya. Dia tidak akan dibunuh. Sedangkan aku? Entah, aku sama sekali tidak punya gambaran tentang perlakuan kejam macam apa yang akan dilakukan si pelaku padaku.
"Jangan takut, Liv. Kali ini, si pelaku benar-benar salah langkah," kata Ryujin sambil tersenyuk puas.
Aku mengerutkan dahi. "Maksudmu?"
"Dia tidak akan bisa meminum darahku."
"Kenapa?"
"Darah fairy bisa membuat kaum vampire mabuk sampai keracunan, Livia." Ryujin menimpali santai, sama sekali kontras dengan reaksi ketakutannya beberapa saat lalu. "Tidak ada gunanya dia mengincar darahku."
Oh, aku baru tahu.
Aneh. Tidak mungkin si pelaku tidak tahu bahwa darah fairy bisa mendatangkan bahaya baginya, bukan?
Kalau begitu, kenapa si berengsek itu masih nekat mengincar Ryujin?"Omong-omong, menurutmu ini lambang apa?" tanya Ryujin, merujuk pada huruf asing yang tertera di surat ㅡλ.
Aku agak ragu, tetapi rasa-rasanya aku pernah melihat lambang tersebut sebelumnya.
"Entah, dari bentuknya seperti huruf Y terbalik.""Y siapa? Yuta? Na Yuta?" Ryujin mulai menebak-nebak. "Dia tidak ada urusan denganku."
Aku mengangkat bahu tak acuh, membiarkan Ryu bermonolog sendiri. Meski jengkel, dia memuji otak kreatif si pelaku yang menggunakan cerita mitologi Yunani sebagai ide kejahatannya ㅡthe golden apple.
Sebentar.
Yunani?
Aku reflek memekik, "Lambda!"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CURSED BLOOD ✓
Mystère / Thriller[COMPLETED] [ft. nct dream] [TELAH DITERBITKAN OLEH PENERBIT OLYMPUS - sebagian part dihapus] ‼️AVAILABLE on SHOPEE‼️ Selama hampir enam belas tahun hidup, Livia Jung tidak pernah percaya jika mythical creatures seperti vampire, werewolf, fairy, wit...