"Liv, kau tidak sedang bertengkar dengan Jeno hyung, kan?"
Baru sehari lebih sedikit bed-rest, aku sudah bosan setengah mati.
Kadang aku bingung kenapa semua orang memperlakukanku selayaknya pasien yang baru saja bangun dari koma. Aku dilarang keluar kamar, dilarang melakukan apa-apa selain tidur, makan (atau minum darah), dan ke kamar mandi.
Pagi sampai siang tadi, kamarku dipenuhi oleh Ayah, bibi-bibiku, dan Jaehyun sunbae (rasanya masih canggung mendapati fakta bahwa seniorku di sekolah merupakan pamanku sendiri). Mereka bergantian bercerita tentang keluarga Jung dan masa kecilku.
Termasuk kisah tentang Ibu, tentu saja.
"Ibumu wanita yang baik dan cantik, Livia. Wajahmu mirip sekali dengannya," kata Aunty Jessica, seraya memberikan secarik foto padaku.
Perasaanku menghangat saat melihat raut wajah Ayah dan Ibu yang terlihat sangat bahagia. Aku juga ada di sana, masih bayi dan berada di dalam gendongan Ibu.
Dari cerita kedua bibiku itu, Ibu menghilang tiba-tiba beberapa minggu setelah melahirkan aku. Tidak ada yang tahu apa alasan beliau melakukan itu. Tidak juga ada kepastian apakah Ibu masih hidup sampai sekarang. Meski begitu, Ayah masih tetap berpegang teguh pada pendiriannya: beliau yakin jika Ibuku masih hidup.
"Apa kalian tidak pernah berusaha mencari Ibu?"
Pertanyaan itu lolos begitu saja dari bibirku.
"Kami menghabiskan sepuluh tahun lebih untuk mencari Ibumu, Liv ㅡhasilnya masih nihil." Aunty Jess menatapku sendu. "Karena kalian berdua pindah ke Seoul, kami bertiga-lah yang menggantikan Ayahmu untuk melanjutkan pencarian."
Aku mengernyit bingung. "Kenapa Ayah pindah ke Seoul?"
"Untuk melindungimu."
"Melindungiku?" ulangku. "Dari apa?"
Percakapan kami selesai begitu saja karena Ayah tiba-tiba mengganti topik pembicaraan. Tidak ada jawaban pasti mengenai pertanyaanku di atas.
Aku tahu, masih ada rahasia yang mereka sembunyikan dariku.
Ada pula yang lebih aneh. Ketika aku mendengar Jaehyun sunbae bercerita tentang diriku semasa kecil, bagiku terasa familiar sekaligus asing di saat bersamaan. Dia bilang, sampai umur enam tahun, aku tinggal di Morana, tepatnya di mansion keluarga Jung.
Tapi, kenapa bisa aku tidak ingat sama sekali?
Aku baru sadar, aku tidak bisa mengingat apapun tentang masa kecilku sebelum aku pindah ke Seoul ㅡsedikitpun tidak.
Apa ingatanku memang sengaja dihapus? Mengingat seluruh Jung family adalah pure-bloods vampires, bukan hal yang sulit untuk menghapus ingatan seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CURSED BLOOD ✓
Gizem / Gerilim[COMPLETED] [ft. nct dream] [TELAH DITERBITKAN OLEH PENERBIT OLYMPUS - sebagian part dihapus] ‼️AVAILABLE on SHOPEE‼️ Selama hampir enam belas tahun hidup, Livia Jung tidak pernah percaya jika mythical creatures seperti vampire, werewolf, fairy, wit...