24. a new letter

6.5K 1.3K 111
                                    

Aku pelakunya.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Pesta topeng?"

Ryu mengangguk seraya menggigit baguette dan selembar keju secara bersamaan. Kami berdua sedang duduk di taman belakang kastil, menghabiskan waktu kosong setelah makan siang bersama-sama sebelum nanti sore ada kegiatan club.

"Yang benar saja? Semua orang benar-benar sudah lupa dengan kasus penculikan itu?" sambungku tidak percaya.

Sudah lima hari berselang sejak ditemukannya Seo Herin dan si pelaku, Dong Sicheng. Kabar terakhir, Dong Sicheng mengakui semua perbuatannya. Di rumah dan pisau yang digunakan untuk beraksi, berhasil ditemukan sisa-sisa darah kering yang diidentifikasi sebagai darah para korban, serta sidik jari pria itu seorang.

Aku masih merasa aneh. Perasaanku mengatakan, semuanya belum berakhir.

"Kurasa begitu, Liv. Semua sudah lega karena si pelaku sudah tertangkap, bukan begitu?" kata Ryu. "Besok kita bahkan sudah diizinkan untuk pergi ke kotaㅡbus sekolah sudah beroperasi seperti sebelumnya."

"Gila. Apa tidak ada satupun yang berpikir jika pria itu hanya dijebak?"

"Mungkin hanya kau, aku, dan Jaemin yang berkeyakinan seperti itu, Livia." Ryujin mendengus. "Apalagi pria itu sudah mengakui perbuataannya."

"Aku yakin pikirannya sudah dimanipulasi!"

"Livia, listen. Kalau kau jadi tim keamanan yang sudah berbulan-bulan mengusut kasus ini dan tak kunjung mendapat hasil, bagaimana perasaanmu jika tiba-tiba ada seseorang yang mengaku bahwa dia adalah pelakunya? Ditambah bukti-bukti kuat ditemukan di rumah orang itu?"

Aku terdiam. Tentu saja kabar itu bagaikan angin segar bagi para penyelidik. Tidak perlu repot-repot lagi menyelidiki dan memperketat penyelidikan, tinggal mencari bukti untuk menghukum tersangka, kemudian semuanya selesai.

"Apa tidak ada yang bisa kita lakukan lagi sekarang?" tanyaku dengan nada pasrah.

"Ada. Kita bisa melihat Dong Sicheng di sel tahanan, siapa tahu nanti ketahuan ingatannya benar-benar dimanipulasi atau tidak," jawab Ryu. "Ayahku salah satu anggota penting tim keamanan Morana, in case you don't know."

"Serius?"

"Dari raut wajahmu, terlihat seolah kita baru saja menemukan harta karun, Livia."

Aku rolling eyes. Namun tak menampik, sesuatu kembali berkobar di dalam diriku. Aku tidak tahu sifat semacam ini turunan dari Ayah atau Ibu. Yang jelas, jika sudah terlibat pada sesuatuㅡapalagi sudah sejauh iniㅡaku tidak akan mundur dengan mudah sampai aku menemukan jawaban atas teka-teki yang ada di otakku.

"Kalau begitu, besok kita ke kota. Cari baju untuk pesta, menjenguk Herin di rumahnya, sekaligus menemui Dong Sicheng. Okay?"

 Okay?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE CURSED BLOOD ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang