7. Pulang Bareng

334 55 15
                                    

"Gue nggak pernah ngerasa kerepotan, selagi gue senang ngelakuinnya." - Reyga Aldhino Syahreza

"Lo udah mulai bisa buka hati lo lagi, tapi gue nggak bakal kasih tahu sampai lo menyadarinya sendiri." - Rafardhan Pranadipa

7. Pulang Bareng

Rara pergi dengan alasan ingin ke toilet, padahal ia hanya ingin tahu keberadaan Rey sekarang. Laki-laki itu berhasil membuat Rara penasaran akan sikapnya.

"Kemana sih perginya?" ucap Rara sambil mengedarkan pandangan ke sekeliling sekolah.

"Cari siapa dek?" tanya seseorang dari belakangnya.

Dengan cepat Rara membalikkan tubuhnya dan mendapati Adelio, si ketua OSIS yang juga merupakan siswa andalan SMA Libra.

"Ah, ng-nggak cari siapa-siapa kak," jawab Rara gugup, "permisi kak," lanjutnya yang berniat pergi dari Adelio.

Namun, ia kalah cepat. Tangan Adelio mencekal pergelangan tangan Rara, membuat sang empunya meringis kesakitan. Seketika cerita Ardhan tentang kelakuan bejat si ketua OSIS itu kembali teringat. Membuat detak jantung Rara berdetak cepat ketakutan.

"Ngobrol dulu lah, jangan sombong banget," ucap Adelio yang tersenyum penuh arti kepada Rara.

Rara tahu maksud dibalik perlakuan Adelio kepadanya. Saat ini yang Rara lakukan hanya ingin lepas dari Adelio dan berharap seseorang akan menolongnya.

"Kak lepasin, sebentar lagi bel masuk bunyi," jawab Rara masih sopan kepada kakak kelasnya itu meski tangannya masih terjebak di cekalan Adelio.

"Masih lama kok," jawab Adelio tak peduli sekitar.

Koridor yang berada di dekat gudang sekolahnya ini memang tidak terlalu ramai. Entah kenapa, Rara bisa sampai ke daerah itu.

Rara menunduk sambil sesekali menyentak tangan kanannya dari tangan Adelio.

Bang Ardhan, tolongin Rara. Ucapnya berdo'a dalam hati.

Bugh!

Satu pukulan mendarat di wajah Adelio, membuat laki-laki itu jatuh tersungkur di hadapan Rara.

Sedangkan Rara masih terdiam, mencerna kejadian yang terjadi barusan.

"Jangan kasar kalau sama cewek!" ucap Reyga dingin pada Adelio.

Ya, itu Reyga. Orang yang tadi Rara cari sampai membuatnya berada di sini sekarang.

"Nggak usah ikut campur lo!" geram Adelio ingin membalas Reyga.

Dengan cepat Reyga menahan tangan Adelio yang hampir mendaratkan pukulan di wajahnya.

"Gue nggak mau ribut sama lo di sekolah," ucap Reyga dingin, "lagian nanti nama lo juga yang jelek, terus sia-sia dong formalitas lo sebagai ketua OSIS dan siswa teladan selama ini," jelas Reyga menyindir laki-laki di hadapannya itu.

"Oke kalau itu mau lo, gue tunggu!" jawab Adelio penuh penekanam kepada Reyga, kemudian pergi.

Benar apa yang dikatakan Ardhan kepadanya. Adelio tidak sebaik yang orang lihat, semua kejelekannya tertutupi oleh wajah tampan, siswa teladan dan jabatannya sebagai ketua OSIS.

Rara masih terdiam, mencoba menetralkan detak jantungnya. Merasa tidak ada yang mengajaknya berbicara, Rara mendongak.

"Kenapa lo bisa sampai sini?" tanya Reyga kepada Rara.

"Hah, i-itu la-lagi cari--"

"Lain kali jangan jalan sendirian, lo masih baru di sini," ujar Reyga memotong ucapan Rara yang terlihat gugup itu.

Relove [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang