12. Bunda Sarah

282 40 11
                                    

"gue udah izin sama semua keluarga lo." -Reyga Aldhino Syahreza

"Di balik sifat dinginnya, dia sangat terbuka dengan bundanya." - Dari Rafirdha Grizella Pranadipa untuk Reyga Adlhino Syahreza


12 . Bunda Sarah

Rara baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang masih melilit di kepala nya. Ia berjalan menuju meja rias untuk mengangambil hairdryer.

Ia menyempatkan untuk melihat ponsel yang sejak pulang sekolah tadi ia charger.

Kak Rey is calling • 20.05

Betapa terkejut dirinya saat melihat notifikasi whatsapp dari Reyga.

"Kak Rey nelpon? ada apa ya?" tanya nya bingung.

Rara memilih untuk melanjutkan kegiatannya mengeringkan rambut. Reyga menelpon hanya sekali, pikirnya mungkin Reyga hanya tidak sengaja menelpon nya. Tapi apa iya? akhirnya Rara kembali mengambil ponselnya dan mengetikkan sesuatu di atasnya.

Rafirdha
Kak Rey telpon?
Ada apa kak?
Maaf tadi hp nya Rara low bat

Lima menit setelahnya, tetap tidak ada balasan dari Reyga. Mungkin benar ia hanya tidak sengaja.

•••

Reyga menghentikan mobilnya di depan rumah berpagar hitam, rumah yang didatanginya saat tadi ia mengantarkan Rara pulang.

Sebelum turun, Reyga mengecek ponselnya yang sempat ia matikan tadi.

Raa
Kak Rey telpon?
Ada apa kak?
Maaf tadi hp nya Rara low bat

Ia tersenyum melihat pesan dari Rara, Setelahnya ia turun tanpa membalas pesan nya.

Ting... Tong....

Reyga memencet bel rumah Rara.

Ceklek.

"Eh lo, masuk Rey,"

Ya, saat ia tidak mendapatkan balasan telepon dari Rara tadi, Reyga menghubungi Ardhan. Dan mengatakan bahwa dia akan ke rumahnya.

Bukan tanpa maksud, Reyga datang karena permintaan Sarah untuk mengajak Rara ke rumahnya malam ini juga. Sepertinya Sarah sudah penasaran sekali dengan perempuan bernama Rara yang sudah berhasil merebut perhatian anaknya.

"Duduk, gue panggil Rara dulu," ucap Ardhan yang mengenakan celana pendek dan kaos hitam itu.

Reyga mengangguk dan duduk di sofa ruang tau rumah Ardhan. Sedangkan Ardhan sendiri sudah berjalan menaiki tangga menuju kamar sang adik.

Tok...tok...tok...

"Ra, keluar bentar," panggilnya dari balik pintu.

"Ada apa?" tanya Rara sambil menyisir rambutnya.

"Sisiran mulu, turun dulu ada yang nyari," jawab Ardhan yang masih memegang remote tv.

"Siapa?" tanya Rara lagi.

"Makanya turun, yaelah nanya terus dari tadi,"

Relove [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang