"Dia nggak ada hubungan nya sama sekali sama masalah lo bro, dia orang baru yang nggak tahu apa-apa," - Matteo Parviz
15. Ardhan dan Reyga
Rara menghela napasnya berat saat dirinya sudah sampai dan menghentikan mobilnya dipekarangan rumah. Bahwasanya, jantungnya tidak berhenti berdegup kencang selama di perjalanan pulang, memikirkan perkataan Reyga kepadanya dan memikirkan keselamatannya.
Rara masuk ke dalam rumahnya sambil menunduk. Tanpa ia sadari seseorang memperhatikannya dari luar pagar.
"Maaf, gue nyakitin perasan lo Ra," ucap Reyga yang menatap punggung Rara yang perlahan menghilang dibalik pintu.
Laki-laki itu mengikuti Rara tanpa Rara sadari. Ia tidak bisa membohongi perasaannya. Ia merasa khawatir dengan keselamatan gadis itu, saat tahu Rara menyetir mobil sendirian. Ditambah lagi dengan kata-kata dari mulutnya yang Reyga yakin itu pasti menyakiti hatinya.
•••
"Ra, abang tadi sama Jovanka jalan-ja...lan, kenapa Ra?" ucap Ardhan dengan riang sambil menggendong sebuah topless berisi kerupuk saat menyambut Rara pulang.
Rara tidak menggubris pertanyaan abangnya itu dan memilih langsung berjalan menuju kamar tanpa bicara satu kata pun.
"Kenapa Dan?" tanya Radhika dengan segelas kopi yang ada di tangannya kepada Ardhan.
"Nggak tau, tiba-tiba pulang langsung gitu," ucap Ardhan sambil menggidikkan bahunya lalu duduk bersama Radhika di depan TV.
"Kecapean mungkin, biarin aja dulu," ucap Radhika yang diangguki oleh Ardhan.
Rara kenapa? Pikir Ardhan sambil sesekali melihat ke lantai dua rumahnya, tempat kamar Rara berada.
•••
Esoknya di SMA Libra sedang jam istirahat. Kantin dipenuhi dengan siswa yang lapar hingga tidak ada lagi bangku kosong di kantin sekolah yang bersih bagaikan cafe itu.
Reyga, Ardhan, Saver dan Matteo sedang berkumpul di meja langganan nya di sudut kantin bersama dengan Jovanka dan Adriana.
"Adek gue kemaren pergi jalan, eh pulang-pulang kayak abis nangis gitu, gue tanya nggak jawab, gue gedor-gedor pintu kamar nya nggak dibuka, ngapa ya tuh anak?" jelas Ardhan bercerita kepada sahabat-sahabatnya.
Reyga yang mendengar itu langsung terkejut namun ia berusaha bersikap biasa saja.
"Mungkin kecapean kali," ucap Jovanka kepada Ardhan.
"Tapi kalo kecapean nggak gitu juga sih seharusnya, sampai tadi aja nggak mau sekolah kalo bukan dipaksa," jelas Ardhan lagi.
"Ada masalah sama temen-temen nya mungkin," Matteo angkat bicara.
"Nggak mungkin deh kayak nya, soalnya tadi pagi gue lihat dia fine-fine aja sama temen-temennya," timpal Adriana yang tadi pagi sempat melihat Rara dan kedua sahabatnya berjalan bersama.
"Atau jangan-jangan ada hubungannya sama nih anak? nih, diam aja dari tadi, lo tahu sesuatu Rey?" tukas Saver sambil menunjuk Reyga yang ada di sampingnya.
"Gue nggak sengaja ngomong kasar sama dia tadi malam, ngebentak dia," jawab Reyga berterus terang tanpa menatap sahabat-sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Relove [COMPLETED]
Teen Fiction[COMPLETED] WELCOME BACK IN MY STORY!! --- Ketidaksengajaan menjadi awal pertemuan Rara dan Reyga. Sepasang manusia yang sedang belajar tentang cinta sedangkan yang satunya sedang belajar melupakan masa lalu. Sebuah cerita yang membuat sesuatu yang...