Happy Reading!
—
"Omong kosong, lo cuma bakal gangguin hidup gue tahu nggak, sampai kapan pun lo nggak bakal jadi bunga melainkan cuma jadi benalu di kehidupan gue," — Reyga Aldhino Syahreza
28. KASAR!
Sepulangnya Reyga dari rumahnya. Rara mengurung dirinya di kamar. Tidak mempedulikan Ardhan yang dari tadi mengetuk pintu kamarnya untuk menyuruh gadis itu makan. Namun Rara tidak bergeming, ia bahkan pura-pura tertidur membuat Ardhan menyerah dan pergi meninggalkan rara di kamarnya.
Ponsel yang sejak tadi ia putar-putar, ia lempar bahkan tidak menarik baginya. Biasanya jika sedang di kamar, ponsel lah yang membuatnya sampai lupa waktu. Tapi sekarang, ia seakan tidak nafsu memainkan benda pipih itu.
Rara menghidupkan ponselnya dan langsung menatap akun whatsapp dan terpampang nama Reyga di urutan paling atas. Ia bahkan menandai chatt nya dengan Reyga agar tidak tenggelam. Tapi percuma. Chatt terakhirnya adalah tiga minggu yang lalu, tepat saat malam Matteo tak sengaja memberitahu Rara tentang masa lalu Reyga yang membuat akhir cerita nya menjadi seperti sekarang.
Ia dan Reyga bahkan seperti orang tidak saling kenal. Tidak ada lagi sikap cuek dari Reyga. Meski cuek, namun sifatnya yang itulah yang Rara rindukan dari seorang Reyga. Tidak ada lagi obrolan dengan Reyga. Semuanya seakan hilang begitu saja seiring berjalannya waktu.
Rara sudah bosan bergelut dengan pikirannya yang tidak lain adalah tentang Reyga. Ia lebih memilih tidur agar bisa melupakan sejenak cerita cintanya yang tak semulus drama itu. Tak lama setelah menarik selimut dan membenarkan bantal, mata dengan bulu mata lentik itu sudah terpejam pulas. Meninggalkan sejenak realita dan bermain bersama mimpinya.
•••
Selepas pulang dari Rumah Rara, Reyga tidak langsung pulang. Ia singgah di sebuah kafe yang tidak jauh dari rumahnya. Reyga duduk sendirian sambil mengaduk minuman yang ada di depannya.
"Hai Dhino," sapa seseorang berbaju biru dongker yang memanggil Reyga dengan sebutan 'Dhino', siapa lagi jika bukan Meliza.
Sapaan 'Dhino'adalah panggilan Reyga saat dirinya masih berpacaran dengan Liza. Namun panggilan itu sudah lama menghilang bersama Liza yang pergi meninggalkan Dhino dengan alasan yang tidak rasional dan lebih memilih orang lain ketimbang Dhino yang sudah menemaninya hampir satu tahun lamanya.
"Ada apa Dhin? kok tumben ngajak ketemuan berdua?" tanya Meliza dengan wajah yang berbinar menatap Reyga.
Sedangkan laki-laki itu seperti tidak niat menatap gadis yang ada di hadapannya itu.
"Lo ngomong apa aja sama Rara?" tanya Reyga dengan acuh membuat Meliza merengut kesal. Karena Reyga mengajaknya bertemu hanya untuk membahas gadis itu.
"Kamu ngajak ketemu cuma buat nanyain itu?" tanya Meliza mencoba mengelak.
"Itu tujuan gue," jawab Reyga singkat.
"Ck, aku cuma ngasih tahu dia kalau kita pernah pacaran, udah cuma itu," jawab Meliza.
Namun Reyga seolah tidak percaya membuatnya menatap Meliza penuh selidik hingga gadis itu terlihat kikuk di depannya.
"Lagian biar dia tahu dan nggak bakal deketin kamu lagi, karena aku udah kembali sama kamu sekarang," lanjutnya membuat Reyga memutar bola matanya dengan malas.
"Jangan mimpi gue mau menuruti keinginan lo buat balik lagi," kecam Reyga.
"Loh, bukannya kamu nggak bisa move on ya dari aku?" tanya Meliza dengan sombongnya membuat Reyga jengah melihat tingkah manusia di depannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Relove [COMPLETED]
Teen Fiction[COMPLETED] WELCOME BACK IN MY STORY!! --- Ketidaksengajaan menjadi awal pertemuan Rara dan Reyga. Sepasang manusia yang sedang belajar tentang cinta sedangkan yang satunya sedang belajar melupakan masa lalu. Sebuah cerita yang membuat sesuatu yang...