9. Chatt

316 47 14
                                    

"Rasa suka tak mampu membuatnya bodoh, jika memang sudah tak sanggup, akhiri. Toh yang ia suka bukan segalanya dan belum tentu menjadi miliknya." - Relove.

9. Chatt

Malam ini rasanya Rara tidak bisa tidur. Moment di saat Reyga mengantarnya pulang masih terbayang jelas di ingatannya. Wajah Reyga yang ia lihat dari kaca spion masih teringat jelas, meski yang kelihatan hanya matanya, tapi tetap saja Rara harus mengakui ketampanan Reyga.

Tok...tok...tok....

"Adek cantik, yang manis, baik, rajin menabung, dan tidak sombong, yuhuu!"

Suara ketukan pintu dan berisik dari luar membuat wajah Rara yang semula tersenyum berubah cemberut.

Merusak suasana banget dah ah. Gerutu Rara sambil berjalan menuju pintu.

Ceklek....

"Ada apa?" ketus Rara.

"Eh, jutek banget, gara-gara tadi pulang sama Reyga, ketularan dingin nih kayaknya," ucap Ardhan, "eh boleh masuk nggak nih btw?" lanjutnya.

"ck, masuk aja, biasanya juga main nyelongong aja, nggak pake izin," jawab Rara, "ada apa sih emang?" lanjutnya bertanya apa tujuan abangnya itu datang ke kamar nya.

"Kamu diapain tadi sama Adelio?" tanya Ardhan dengan wajah seriusnya.

"Nggak diapa-apain, cuma ditarik aja tangan nya, nih," jawab Rara sambil menunjukkan pergelangan tangannya kepada Ardhan.

Ardhan memperhatikan tangan adiknya yang sedikit memerah.

"Kalau dia ngapa-ngapain kamu lagi, bilang," ucap Ardhan.

"Siap abangku!" jawab Rara, "untung tadi ada kak Rey, kalo nggak, nggak tau deh," lanjutnya.

"hmm, gitu,"

"Eh, iya bang, kak Rey tuh kayaknya kalo udah akrab, seru ya orangnya?" tanya Rara.

"Asli nya emang asik orangnya, tapi, ada hal yang bikin dia berubah," jawab Ardhan yang sekarang sudah merebahkan dirinya di atas kasur Rara, sedangkan Rara dusuk di sebelahnya.

Memang hampir setiap malam kakak beradik itu saling bercerita, ya semacam sharing tentang apa yang mereka alami hari itu. Kadang Rara yang ke kamar Ardhan dan sebaliknya, seperti sekarang ini.

"Apa bang?" tanya Rara penasaran, sangat penasaran tepat nya.

"Cari tau sendiri lah," jawab Ardhan dengan tawa nya.

"Issh, abang mah suka gitu," rengek Rara dengan bibir manyun nya.

"Privasi dia Ra, abang nggak berhak buat ngasih tau kamu, mending kamu tanya sendiri deh," jelas Ardhan, "nih abang kasih nomor whatsapp nya," lanjut Ardhan sambil merogoh saku celana tidurnya untuk mencari ponsel miliknya.

Benar juga apa yang dikatakan Ardhan, itu privasi Reyga. Tapi tunggu, apa katanya tadi? nomor whatsapp Reyga?

"NGGAK USAH!" teriak Rara cepat dan merebut ponsel Ardhan, "nggak mau, nggak berani, nanti dikira nya sok kenal banget gitu," jawab Rara.

"Heleh, tapi mau kan?" goda Ardhan membuat rona pipi Rara memerah, "udah ah, tidur sana," lanjutnya.

"Yaudah, abang keluar, hush... Hush...." usir Rara.

"Yaudah, langsung tidur, jangan mikirin Reyga mulu," ucap Ardhan sambil terkekeh kepada Rara.

Rara membalasnya dengan mengacungkan kedua ibu jari nya sebelum Ardhan keluar dan menghilang dibalik pintu.

Relove [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang