29. Cemburu Dalam Diam

224 24 1
                                    

"Bunga bangkai mau secantik apapun tetap aja bau," - Matteo Parviz.

29. Cemburu Dalam Diam

Reyga yang baru saja keluar dari toilet langsung melangkahkan kakinya menuju kelas 12 IPA 1. Saat tak sengaja mendengar pembicaraan teman sekelas Rara tentang Meliza yang berlaku kasar kepada Rara.

Reyga meradang saat dirinya sudah sampai di depan kelas Meliza. Dilihatnya tak ada guru, Reyga langsung masuk dan mendatangi Meliza yang tengah tertawa bersama Adelio dan beberapa temannya.

Brak!

Reyga menggebrak meja Meliza membuat Gadis itu dan seisi kelas nya mendadak diam.

"Lo apain Rara?!" bentak Reyga membuat Meliza refleks memejamkan matanya karena terkejut mendengar suara Reyga yang begitu keras terdengar di telinganya.

"Wuss, santai bro, jangan emosi," cegah Adelio yang mencoba mendorong tubuh Reyga namun berhasil ditepis oleh laki-laki itu.

"DIAM LO!" bentak Reyga membuat Adelio mengangkat kedua tangannya tanda ia tidak akan ikut campur.

"Lo apain Rara?" kali ini dengan suara lebih pelan namun terdengar begitu marah.

"Itu baru awal Dhino, kan aku udah bilang sama kamu, aku bakal lakuin apapun buat bikin kamu balik lagi sama aku," jawab Meliza santai tanpa rasa bersalah.

"lo gila Meliza! sikap lo itu semakin buat gue yakin kalau lo emang nggak pantas buat gue!" bentak Reyga.

"Masa sih Dhino? sebentar lagi juga kamu yang akan muji-muji aku," ucap Meliza dengan senyum liciknya membuat Reyga begitu murka melihat wajah gadis itu.

"Cuma ada dua pilihan Dhino, kamu jadi pacar aku atau Rara yang akan aku buat hidupnya menderita?" ucap Meliza membuat Reyga diam, "aku nggak pernah main-main sama ucapan aku Dhino," lanjutnya.

Ia tidak ingin Rara merasakan penderitaan lagi karena ulah Meliza. Tapi menjadi pacar Meliza juga merupakan pilihan yang buruk.

"Apapun asal jangan sakiti Rara!" jawab Reyga.

Ia tidak ada pilihan lain. Jika ia menolak permintaan Meliza, bisa dipastikan Rara akan selalu menderita karena Meliza tidak main-main dengan ucapannya.

Reyga pergi meninggalkan Meliza yang tersenyum penuh kemenangan di dalam kelasnya. Bisikan-bisikan dari seisi kelas 12 IPA 1 tentang Meliza mulai bermunculan. Membuat gadis itu menggeram kesal.

"APA LO NGATAIN GUE?!" bentaknya ke seisi kelas membuat semuanya terdiam dan kembali pada kegiatannya masing-masing.

•••

Setelah kejadian yang dialaminya tadi, Rara benar-benar menjauhi Reyga. Ia tidak mau selalu diperlakukan kasar oleh Meliza dan juga ia tidak ingin melihat Reyga merasakan hal yang sama jika Meliza sudah bertindak semaunya.

Rara bersama Danita, Clarisa dan Adam berjalan menuju kantin. Dan sialnya mata Rara tidak sengaja melihat Reyga dan Meliza sedang duduk bersama di sudut kantin. Ada Ardhan juga di sana, tetapi di meja yang berbeda bersama Matteo dan Saver. Tempat yang dulu sering Rara duduki saat berkumpul dengan teman laki-laki itu sekarang sudah berganti penghuni.

"Nggak usah dilihat Ra," tegur Danita membuat Rara tersadar dari lamunannya.

"Pura-pura nggak tahu aja, nanti tuh cewek tambah geer lagi lo liatin," tukas Clarisa kepada Rara.

"Udah kita duduk di sana aja yuk," ajak Adam sambil menunjuk ke arah bangku kosong yang cukup jauh dari posisi Reyga dan Meliza, namun masih dapat terlihat jelas.

Relove [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang